tag:blogger.com,1999:blog-76891227597080841212024-03-13T17:21:10.523+07:00Sketsa DiniAdminhttp://www.blogger.com/profile/12535253717905200538noreply@blogger.comBlogger22125tag:blogger.com,1999:blog-7689122759708084121.post-89348128649917032952013-02-12T23:51:00.001+07:002013-02-13T00:39:23.892+07:00Tips Cara Ampuh Menyegarkan Memori Tablet<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgebD5bkTYHLgtjXkdYWngdtYcVU_XEm0fqxDXsLW8ZS4NBJltKc59YgSS4t4nJr18r5kR4rNHt8i9oPwFlky4FKTwuD-tOWU1MaqBpOqd7Pjii-pHyO04DldwsWT7lLjCHJIOVgpNXgyA/s1600/android.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="238" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgebD5bkTYHLgtjXkdYWngdtYcVU_XEm0fqxDXsLW8ZS4NBJltKc59YgSS4t4nJr18r5kR4rNHt8i9oPwFlky4FKTwuD-tOWU1MaqBpOqd7Pjii-pHyO04DldwsWT7lLjCHJIOVgpNXgyA/s320/android.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Para pengguna smartphone atau Tablet PC biasanya termanjakan dengan beragam aplikasi maupun game yang bisa dengan mudah diunduh dari pasar aplikasi. Dan biasanya setelah bosan atau merasa kapasitas memori menipis, serta merta aplikasi/ game akan dihapus (uninstall). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, sesungguhnya menghapus (uninstall) aplikasi dari tablet android sebenarnya tidak sepenuhnya bisa mengembalikan besarnya kapasitas memori seperti yang diperkirakan, karena setiap aplikasi yang dihapus sebenarnya masih menyisakan temporary file yang masih memakan sebagian memori, seperti misalnya logs, crash report atau debug files. File-file sampah ini seharusnya juga dibersihkan sebelum proses uninstall dilakukan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada dua cara yang dapat dilakukan dalam proses pembersihan Tablet Android dari file-file sampah, yaitu dengan cara manual dan dengan bantuan aplikasi khusus. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut ini tips untuk membersihkan file-file sampah dari Tablet Android. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Cara Manual : </b></div>
<ol>
<li>Terlebih dahulu lakukan clear data dan cache sebelum memulai proses uninstall aplikasi. Dari menu setting > Applications > Manage applications, selanjutnya pilih aplikasi yang akan dihapus. Kemudian klik pilihan “Clear data” dan “Clear cache”, setelah selesai, klik “uninstall”. </li>
<li>Setelah langkah tadi, lakukan proses pengecekan file menggunakan aplikasi File Manager. Beberapa aplikasi yang diinstall biasanya akan membuat folder khusus yang akan tetap ada meskipun aplikasinya sudah di-uninstall. Jika folder si aplikasi ada di tempat kita menginstalnya, kita tinggal menghapus (delete) folder tersebut. Hati-hati, pastikan folder yang akan dihapus tersebut benar-benar file sampah. </li>
</ol>
<br />
<b>Menggunakan Aplikasi : </b><br />
<br />
Bila hasil penghapusan dengan cara manual dirasa kurang maksimal, kita dapat memanfaatkan bantuan aplikasi pihak ketiga. Di pasar aplikasi (Google Play Store), cukup banyak aplikasi yang memiliki fungsi membersihkan file sampah, salah satunya adalah Clean Master (Cleaner).
Aplikasi yang wajib dimiliki pengguna Android ini memiliki metode pembersihan secara komprehensif untuk cache, residual files, app packages dan history (web browser, Google Play Store, Gmail, Clipboard). Clean Master (Cleaner) juga dapat mematikan aplikasi yang sedang berjalan (running task), dan dapat meningkatkan performa RAM serta menghemat baterai. Aplikasi ini juga dapat digunakan untuk smartphone/ tablet original atau yang belum di-rooting.<br />
<br />
Berikut ini tahap pembersihan dengan menggunakan aplikasi tersebut.<br />
<ol>
<li>Pada tampilan awal aplikasi, kita langsung mendapat 4 pilihan proses pembersihan, yaitu History, Residual Files, Task dan Temp APKs. </li>
<li>Untuk melakukan proses pembersihan, pilih salah satu opsi tadi, setelah dipilih, kita akan mendapatkan kumpulan file yang menyisakan file-file sampah. </li>
<li>Klik opsi ‘Clean” untuk menghapusnya. </li>
<li>Untuk Residual Files, Task, dan Temp APKs, kita dapat memilih daftar file mana saja yang akan dibersihkan, tinggal memberi tanda centang di pilihan file yang tersedia. Kemudian klik “Clean”. </li>
</ol>
Aplikasi pembersih ini dapat di-download secara gratis langsung dari Google Play Strore. Kapasitas file installer aplikasi ini sekitar 1,4 MB dan kompatibel untuk smartphone/ tablet Android versi 1.6 ke atas.
Selamat mencoba, dan nikmati Android Anda yang telah disegarkan kembali.<br />
<br />
(Sumber : Tabloid PULSA) Adminhttp://www.blogger.com/profile/12535253717905200538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7689122759708084121.post-10690021333723318712012-12-15T07:02:00.002+07:002012-12-15T07:10:27.516+07:00Tips Membuat Kue Lumpur Agar Matang Merata<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGh1RcG8gJ-Asg2S9tYxpk2xtqTLI_yGvvNKy-tV9TWrzLHpOa4SWHT9uIX24pe6J9dYCeuJSwwjQJebVnfUwBNHkK2JIcjheLnOFbzO4CwOcUaE2FVXwS-jyG6uEvuPZlRCDQ-4XvHe4/s1600/kue+lumpur.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGh1RcG8gJ-Asg2S9tYxpk2xtqTLI_yGvvNKy-tV9TWrzLHpOa4SWHT9uIX24pe6J9dYCeuJSwwjQJebVnfUwBNHkK2JIcjheLnOFbzO4CwOcUaE2FVXwS-jyG6uEvuPZlRCDQ-4XvHe4/s320/kue+lumpur.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Kue Lumpur memang lezat. Makanan tradisional Indonesia ini memiliki cita rasa yang manis, gurih dengan tekstur yang lembut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Buat Anda yang ingin membuat kue lumpur sendiri,berikut ini tips agar kue lumpur matang merata : </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
• Untuk menghasilkan kue lumpur yang matang nya merata, selain cetakannya dipanaskan, jangan lupa juga untuk memanaskan tutup nya.Panaskan tutup cetakan di atas api kompor bersama- sama dengan cetakannya . </div>
<div style="text-align: justify;">
• Panggang kue lumpur dengan api kecil saja,agar tidak cepat gosong, matangnya pun akan rata. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut ini resep membuat Kue Lumpur </div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk +/- 40 buah </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bahan :</div>
<div style="text-align: justify;">
• 750 cc santan dari 1 ½ butir kelapa </div>
<div style="text-align: justify;">
• 200 gr gula pasir
• 1 sdt garam </div>
<div style="text-align: justify;">
• 500 gr tepung beras </div>
<div style="text-align: justify;">
• 8 kuning telur </div>
<div style="text-align: justify;">
• 3 putih telur,kocok sebentar </div>
<div style="text-align: justify;">
• 200 gr daging kelapa muda </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cara membuat : </div>
<div style="text-align: justify;">
1. Didihkan santan,gula,dan garam di atas api kecil sambil terus di aduk. Angkat. </div>
<div style="text-align: justify;">
2. Campur tepung beras dengan telur yang sudah di kocok, aduk rata. Tuangi santan panas sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai tercampur rata. Aduk terus hingga adonan menjadi lembut. </div>
<div style="text-align: justify;">
3. Panaskan cetakan khusus kue lumpur. Olesi minyak. Tuang adonan sampai hampir penuh, tutup. Setelah setengah matang beri potongan daging kelapa muda, tutup lagi. Setelah permukaan kue tampak licin tanda kue sudah matang, angkat kue dengan sodet kecil
</div>
Adminhttp://www.blogger.com/profile/12535253717905200538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7689122759708084121.post-10007560031890168162012-12-01T09:13:00.004+07:002012-12-01T09:13:41.922+07:00Jokowi dan Program Pemberlakuan Plat Nopol Ganjil Genap Dalam Upaya Atasi Kemacetan di Ibu Kota<div style="text-align: justify;">
Kemacetan di ibu kota masih saja menjadi masalah yang cukup sulit untuk diatasi. Berbagai program dan sistem sudah dicoba diterapkan, mulai dari dibangunnya fly over hingga disediakannya busway. Namun kemacetan masih saja menjadi masalah yang cukup meresahkan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada beberapa alternatif lain yang dapat menjadi pilihan untuk membatasi jumlah kendaraan di jalan yaitu dengan sistem penggiliran warna kendaraan dan sistem ganjil genap nomor polisi kendaraan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk sementara ini Pihak Kepolisian dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta cenderung memilih pembatasan penggunaan kendaraan sesuai plat nomor polisi dibandingkan sistem warna. Sistem warna dinilai tidak efektif dan akan menyulitkan kegiatan patroli karena banyaknya kombinasi warna. Jokowi selaku Pemerintah DKI Jakarta cenderung akan menerapkan sistem nomor polisi ganjil genap ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sistem pembatasan penggunaan kendaraan sesuai plat nomor ganjil genap adalah sistem penggiliran kendaraan yang boleh digunakan di jalan berdasarkan digit terakhir kendaraan, apakah itu ganjil atau genap. Jadi akan diatur bahwa kendaraan dengan digit terakhir pada plat nomornya ganjil hanya bisa digunakan pada hari apa saja, dan kendaraan dengan digit terakhir genap bisa digunakan pada hari apa saja. Dengan begitu diharapkan jumlah kendaraan yang ada di jalan bisa diatasi sehingga dapat mengatasi kemacetan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rencana pemberlakuan sistem ini masih terus dikaji untuk mengetahui apa resiko kegagalannya atau bagaimanan reaksi dari masyarakat. Penerapan sistem ini juga memerlukan kejelian mata para pelaksana patroli di jalan, terlebih lagi jika si pengendara melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semoga saja apa yang menjadi niat baik pemerintah dan pihak yang berwenang dapat didukung oleh semua pihak sehingga satu per satu masalah sosial di negara kita dapat teratasi.
</div>
Adminhttp://www.blogger.com/profile/12535253717905200538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7689122759708084121.post-13157489970306380982012-11-27T15:12:00.003+07:002012-11-29T10:50:44.616+07:00Profile Personil Boyband One Direction Inggris<div style="text-align: justify;">
Buat kamu-kamu para ABG yang ingin tahu biodata personil One Direction, boyband yang sedang menarik perhatian remaja di dunia itu, berikut ini profile kelima personil One Direction.. Ssttt jangan malu-malu kalo mau bilang : “ihh unyu unyu...!” </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
PROFILE HARRY STYLES </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQvRar3t8IHy08_y2Wl7xpI6J_QpWMidSXznItVYtcQ2MW81o9m7NQojgWkyLSffdoZOOUbEB9zi3O-df-_wFxj6bZwEGNBhLVIIA9pZ6eiNA7JvTkLZSulHeyPuirURmnnY46jbjbLWo/s1600/harry+style.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQvRar3t8IHy08_y2Wl7xpI6J_QpWMidSXznItVYtcQ2MW81o9m7NQojgWkyLSffdoZOOUbEB9zi3O-df-_wFxj6bZwEGNBhLVIIA9pZ6eiNA7JvTkLZSulHeyPuirURmnnY46jbjbLWo/s200/harry+style.jpg" width="150" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Nama Lengkap : Harry Edward Styles </div>
<div style="text-align: justify;">
Lahir : 1 Februari 1994 </div>
<div style="text-align: justify;">
Asal : Holmes Chapel, Cheshire, UK </div>
<div style="text-align: justify;">
Agama : Kristen </div>
<div style="text-align: justify;">
Twitter : @Harry_Styles </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0rojmMNZgbxkdpiqNhP8iJKigiQ5QmBZCntpu-4o6Yp6HHvuzHRCdtyokEB78iY76nZmXvvMqYSUv4nXBYqzsnW2JkS6HAZtXZghnmPpJEp2wMWsfAMpuXVIEely7ZofD4d2kZUtLoMY/s1600/478258291_large.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="305" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0rojmMNZgbxkdpiqNhP8iJKigiQ5QmBZCntpu-4o6Yp6HHvuzHRCdtyokEB78iY76nZmXvvMqYSUv4nXBYqzsnW2JkS6HAZtXZghnmPpJEp2wMWsfAMpuXVIEely7ZofD4d2kZUtLoMY/s320/478258291_large.png" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
PROFILE ZAYN MALIK </div>
<div style="text-align: justify;">
Nama Lengkap : Zayn Javadd Malik </div>
<div style="text-align: justify;">
Lahir : 12 Januari 1993 </div>
<div style="text-align: justify;">
Asal : Lane Baildon, Bradford, UK </div>
<div style="text-align: justify;">
Agama : Islam </div>
<div style="text-align: justify;">
Twitter : @zaynmalik</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV9tWlkPFoVBanTKcRgoL47W9UO_uYysTSTnD0zzIEJTuxJlKBVVcXhyphenhyphensz6IWEHb3A6v4jruTZqh06FRJpoYbe_AwXCXYhzqalK75eah_r_9b_m-3CxSnN_Qklq0rYIDpRppcPUy3x0gg/s1600/NIALL-HORAN-346x260.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV9tWlkPFoVBanTKcRgoL47W9UO_uYysTSTnD0zzIEJTuxJlKBVVcXhyphenhyphensz6IWEHb3A6v4jruTZqh06FRJpoYbe_AwXCXYhzqalK75eah_r_9b_m-3CxSnN_Qklq0rYIDpRppcPUy3x0gg/s200/NIALL-HORAN-346x260.png" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
PROFILE NIALL HORAN </div>
<div style="text-align: justify;">
Nama Lengkap : Niall James Horan </div>
<div style="text-align: justify;">
Lahir : 13 September 1993 </div>
<div style="text-align: justify;">
Asal : Mullingar, County Westmeath, Ireland </div>
<div style="text-align: justify;">
Agama : Kristen </div>
<div style="text-align: justify;">
Twitter : @niallofficial </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1__eg1JzVKlr1k2q4-KBB9XxcvxRuD0xLagvtCjYWWmwl1AnLGbxgYCzrYShvU7H3fohGzgOXAhjgTyUKD6iu1EMZlCrhGp8XwPNUOPe6J5QWDQxTINkoxZIMAb5zTaPUkDrIWUdxLto/s1600/imageslois+direction.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1__eg1JzVKlr1k2q4-KBB9XxcvxRuD0xLagvtCjYWWmwl1AnLGbxgYCzrYShvU7H3fohGzgOXAhjgTyUKD6iu1EMZlCrhGp8XwPNUOPe6J5QWDQxTINkoxZIMAb5zTaPUkDrIWUdxLto/s320/imageslois+direction.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
PROFILE LOUIS TOMLINSON </div>
<div style="text-align: justify;">
Nama Lengkap : Louis William Tomlinson </div>
<div style="text-align: justify;">
Lahir : 24 Desember 1991 </div>
<div style="text-align: justify;">
Asal : Doncaster, South Yorkshire, UK </div>
<div style="text-align: justify;">
Agama : Kristen </div>
<div style="text-align: justify;">
Twitter : @Louis_Tomlinson </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiJUJtQ22ysg6FHeuKBouUL-cxZhGtnQQgM-95R5AwgTEP5JiY1lAWs3GG1NGO9sYJ0BQ0WwsjDO74g5TfdKQES0mo7WskHAQ5hrODfbmTRBShCGnPAqRoCu2VyPMWEzskfhZK73k-mLg/s1600/payne.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiJUJtQ22ysg6FHeuKBouUL-cxZhGtnQQgM-95R5AwgTEP5JiY1lAWs3GG1NGO9sYJ0BQ0WwsjDO74g5TfdKQES0mo7WskHAQ5hrODfbmTRBShCGnPAqRoCu2VyPMWEzskfhZK73k-mLg/s1600/payne.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
PROFILE LIAM PAYNE </div>
<div style="text-align: justify;">
Nama Lengkap : Liam James Payne </div>
<div style="text-align: justify;">
Lahir : 29 Agustus 1993 </div>
<div style="text-align: justify;">
Asal : Wolverhampton, West Midlands, UK </div>
<div style="text-align: justify;">
Agama : Kristen </div>
<div style="text-align: justify;">
Twitter : @Real_Liam_Payne
</div>
Adminhttp://www.blogger.com/profile/12535253717905200538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7689122759708084121.post-38700481653243574822012-11-25T18:52:00.002+07:002012-11-25T23:49:40.863+07:00Tips Bagaimana Cara Menghitung Premi Asuransi Pendidikan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgquFV_XRpKe7xPeb2O3ephXRfnH5vU8jAiXdUfaV5ogz5rT6CkotqRFcPGSyD7clrwaZZFMSzPIZeZ_oAkIRgQV5MOHBmKT3FmGOaolzA0hdZVaLoT8GXpEg4cmqaOw2igN0xkMLnT_tQ/s1600/asuransi-pendidikan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="313" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgquFV_XRpKe7xPeb2O3ephXRfnH5vU8jAiXdUfaV5ogz5rT6CkotqRFcPGSyD7clrwaZZFMSzPIZeZ_oAkIRgQV5MOHBmKT3FmGOaolzA0hdZVaLoT8GXpEg4cmqaOw2igN0xkMLnT_tQ/s320/asuransi-pendidikan.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap pergantian tahun ajaran baru, tak sedikit dari para orang tua dibuat gundah dan gelisah memikirkan biaya pendidikan anaknya, terutama bagi mereka yang memiliki lebih dari satu orang anak dan harus memasuki jenjang pendidikan baru misalnya dari Sekolah Dasar ke Sekolah Menengah Pertama. Atau bahkan untuk memasuki jenjang Taman Kanak-Kanak sekalipun. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak dari orang tua tak menyadari akan muncul masalah keuangan dalam hal pendidikan. Sejak anak-anak lahir, sebagian besar para orang tua merasa santai dan tak terpikirkan tentang biaya pendidikan. Banyak para orang tua hanya memikirkan kerja dan kerja tanpa berusaha untuk menyisihkan uang. Padahal sebaiknya kita para orang tua harus memberikan perhatian besar pada persoalan pendidikan, karena segala resiko bisa terjadi terhadap pekerjaan kita, begitu pula dengan usia dan kesehatan kita sebagai orang tua. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut pakar ekonomi Safir Senduk, ada tiga kondisi yang selama ini kerap membuat para orang tua tidak mempersiapkan dana pendidikan bagi anak-anaknya, yaitu: </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Orang tua merasa, bahwa kondisi keuangannya saat ini masih baik dan akan terus bertahan sampai nanti ketika anak-anaknya masuk sekolah </div>
<div style="text-align: justify;">
2. Orang tua merasa, bahwa biaya sekolah tidak akan naik </div>
<div style="text-align: justify;">
3. Orang tua merasa, bahwa selama kondisi fisik dan jiwanya masih sehat mereka akan selalu merasa mampu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya, termasuk pendidikan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maka tanpa perencanaan matang dan sedini mungkin, para orang tua akan dibuat kalang kabut saat anak-anaknya memasuki usia sekolah.
Dan menurut Safir, ada tiga alasan utama mengapa orang tua harus menyiapkan dana pendidikan sedini mungkin, sekarang dan bukan nanti, yaitu: </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Camkan di dalam benak, bahwa biaya pendidikan saat ini mahal dan akan naik terus </div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kondisi ekonomi tidak selalu bagus </div>
<div style="text-align: justify;">
3. Fisik mereka sebagai orang tua tidak selalu sehat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu, sebaiknya kita harus mulai menghitung dari sekarang keuangan kita, dan jangan pernah menunda-nunda untuk menyisihkan pendidikan dari hitungan-hitungan itu, dan salah satu cara yang dapat ditempuh adalah mengikuti program asuransi pendidikan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengenai asuransi pendidikan, ada tips cara menghitung premi asuransi pendidikan agar kita tidak terkecoh dan dirugikan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seringkali kita tidak memperhitungkan berapa jumlah dana yang bakal diterima dari asuransi untuk menanggung biaya pendidikan anak kelak.
Untuk mengoptimalkan manfaat asuransi yang akan diikuti, upayakan jumlah dana dari asuransi mencukupi biaya pendidikan anak, terlebih apabila terjadi klaim. Seandainya jumlahnya kurang, usahakan tambahannya nanti tidak besar. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut ini adalah cara penghitungan dana pendidikan untuk anak: </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Ketahui terlebih dahulu berapa biaya pendidikan saat ini. Bila saat ini anak Anda masih balita, Anda perlu tahu berapa biaya pendidikan saat ini untuk TK, SD, SMP, SMU, dan PT. </div>
<div style="text-align: justify;">
2. Hitung, berapa lama lagi anak Anda akan mencapai jenjang-jenjang pendidikan tersebut. Misal, anak Anda baru lahir. Jadi, Anda punya waktu sekitar 4 tahun menyiapkan biaya untuk TK; 6 tahun untuk SD; 12 tahun untuk SMP; 15 tahun untuk SMU; dan 18 tahun untuk PT. </div>
<div style="text-align: justify;">
3. Perkirakan berapa biaya pendidikan anak Anda kelak. Dengan asumsi kenaikan biaya pendidikan 10 persen/tahun, maka uang pangkal TK yang pada saat ini, misal, Rp. 5 juta, setelah 4 tahun akan menjadi Rp. 7.320.500. Rumusnya adalah Rp. 5 juta x 1,1 x 1,1 x 1,1 x 1,1). Ulangi untuk jenjang-jenjang pendidikan yang lain. </div>
<div style="text-align: justify;">
4. Untuk memproteksi biaya pendidikan anak Anda dari resiko kematian orang tua atau ketidakmampuan orang tua mencari nafkah akibat cacat tetap, ambil asuransi jiwa atau asuransi dana pendidikan. Besar uang pertanggungan (UP) dan beasiswa per tahapnya harus bisa mengcover biaya pendidikan anak yang telah Anda rencanakan di atas. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pastikan keluarga Anda mendapat manfaat asuransi berupa: </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Santunan untuk Istri/Suami </div>
<div style="text-align: justify;">
2. Seluruh dana tabungan dan bagi hasilnya </div>
<div style="text-align: justify;">
3. Uang masuk sekolah TK, SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi </div>
<div style="text-align: justify;">
4. Uang sekolah per tahun selama TK, SD (6 tahun) , SMP (3 tahun), SMA (3 tahun), serta Perguruan Tinggi (4 tahun) </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Mintalah ilustrasi kepada agen asuransi Anda, sehingga Anda mengetahui berapa besar premi asuransi yang seharusnya Anda bayar agar anak Anda bisa meneruskan pendidikan di sekolah dengan kualitas yang Anda inginkan dan memperoleh semua manfaat di atas. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikian tips cara menghitung premi asuransi pendidikan, semoga bisa menjadi sala satu solusi bagi permasalahan keuangan dalam biaya pendidikan.
</div>
Adminhttp://www.blogger.com/profile/12535253717905200538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7689122759708084121.post-12836540642236033112012-11-15T22:10:00.002+07:002012-11-15T22:10:51.857+07:00Mobil Esemka Kini Telah Dipasarkan di Tengah Masyarakat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUE3fLTesOk_aPuCZDttWhC0gfBED0kPifmUrn7va19umYxqAZWHGGqd4vsWKQC7TakhnAfJahkdcnxJhPSc9RQGXVBj37K8fs-J07xnbHwF4l_79lpHLWOxxI0wr1qSl_x93p6s3zDmI/s1600/Foto+Mobil+Esemka+Digdaya.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="227" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUE3fLTesOk_aPuCZDttWhC0gfBED0kPifmUrn7va19umYxqAZWHGGqd4vsWKQC7TakhnAfJahkdcnxJhPSc9RQGXVBj37K8fs-J07xnbHwF4l_79lpHLWOxxI0wr1qSl_x93p6s3zDmI/s320/Foto+Mobil+Esemka+Digdaya.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Di tengah maraknya kasus narkoba di kalangan remaja yang semakin memprihatinkan, sejumlah prestasi anak bangsa telah menorehkan kebanggaan bagi negeri tercinta. Dan salah satunya adalah peluncuran perdana mobil Esemka yang memberikan secercah harapan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mobil Esemka yang telah lulus uji kelayakan yang ditetapkan oleh beberapa lembaga terkait, kini sudah mulai dipasarkan.
Pada tahap pertama, Esemka SUV Rajawali dibanderol dengan harga Rp. 100 juta dengan produksi terbatas. Harga tersebut akan segera dinaikkan menjadi Rp. 145 juta karena harga komponen yang terus naik. Dan untuk mobil Esemka Pick Up Bima dibanderol dengan harga 65 juta rupiah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dikemukakan oleh Direktur Produksi PT Solo Manufaktur, Djoko Sutrisno, di Solo beberapa waktu lalu bahwa mobil Esemka telah dipesan berbagai pihak dengan jumlah pesanan mencapai 10.000 unit. Namun hanya 400 unit saja yang telah diberi uang muka.Dikemukakan pula bahwa, usai acara peluncuran perdana mobil Esemka SUV dan pick up Bima di Technopark, Solo, Sabtu (10/11) lalu, sebanyak 14 orang langsung memesan dan masing-masing memberikan 2 juta rupiah sebagai uang tanda jadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Djoko juga menuturkan bahwa sementara ini setiap bulannya produksi mobil Esemka mencapai 100 unit. Dan 60 % menggunakan komponen lokal. Dan akan diusahakan untuk terus mengurangi ketergantungan terhadap komponen-komponen produksi luar negeri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Produksi Alat Transportasi, Kementerian Perindustrian, Suprianto, mengungkapkan bahwa peluang mobil Esemka untuk meraih pangsa pasar masih terbuka lebar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Suprianto mengemukakan bahwa mobil Esemka yang telah lolos uji coba ini berhak mendapatkan STNK sehingga bisa dipasarkan untuk masyarakat.
Sungguh prestasi yang membanggakan negeri. Semoga menjadi inspirasi bagi kaum muda lainnya
</div>
Adminhttp://www.blogger.com/profile/12535253717905200538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7689122759708084121.post-86003140013989076362012-11-12T00:39:00.000+07:002012-11-12T00:39:15.504+07:00Cara Aman Melangsingkan Tubuh Secara Alami Dengan Ramuan Tradisional<div style="text-align: justify;">
Bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan namun takut dengan efek samping obat-obatan pelangsing tubuh, berikut ini adalah beberapa contoh ramuan tradisional pelangsing tubuh yang bisa Anda coba. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyGKKIcBi-RGAc5kT3LTQ1c07Rr8lFKfEQeQNqPw85ufjrIiu96lXUTmCxjenEzdBYeipgNSLolH0Rw78ViFd5D4REv4EQoCqvzOK9fcHeKJ__dVP1eK8rUs8nVqj0rwLublHLCSC7e4s/s1600/daun+sirih.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="149" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyGKKIcBi-RGAc5kT3LTQ1c07Rr8lFKfEQeQNqPw85ufjrIiu96lXUTmCxjenEzdBYeipgNSLolH0Rw78ViFd5D4REv4EQoCqvzOK9fcHeKJ__dVP1eK8rUs8nVqj0rwLublHLCSC7e4s/s200/daun+sirih.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Ramuan Daun Sirih dan Temu Kunci
Siapkan 20 lembar daun sirih segar, 4 ruas rimpang temu kunci, dan 1 gelas air matang. Cuci bersih daun sirih dan rimpang temu kunci. Potong kecil-kecil kedua bahan tadi, kemudian tumbuk di dalam penumbuk yang terbuat dari kayu. Tumbuk terus dengan diberi air sedikit demi sedikit hingga lumat. Kemudian campuran tadi diperas hingga diperoleh cairan satu gelas. Minum ramuan ini setiap pagi dan malam hari masing-masing setengah gelas. Sebaiknya diminum minimal selama 30 hari. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU3m_Ys_QhrlYTCP8NXnPLCkerKFWQ3V4Rl7bL_Efeq2sYfc1n4Wxo8_3xrSJxL0aQtxZ8HIAgKF5mzXkkynNH3f16gyLx2LOYOy12hbFJUqZZyNW3rsZvoOvcuQPy1L0Y6rElYFOtc3M/s1600/jeruk+nipis.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU3m_Ys_QhrlYTCP8NXnPLCkerKFWQ3V4Rl7bL_Efeq2sYfc1n4Wxo8_3xrSJxL0aQtxZ8HIAgKF5mzXkkynNH3f16gyLx2LOYOy12hbFJUqZZyNW3rsZvoOvcuQPy1L0Y6rElYFOtc3M/s1600/jeruk+nipis.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Ramuan Jeruk Nipis dan Teh
Siapkan 1 buah jeruk nipis masak, 1 sendok makan daun teh kering, dan 1 gelas air bersih. Daun teh kering dan 1 gelas air dipanaskan dalam keadaan tertutup selama 30 menit hingga mendidih. Setelah dingin, tutup dibuka dan disaring hingga diperoleh cairan sebanyak satu gelas. Tambahkan perasan jeruk nipis, kemudian aduk hingga menjadi satu. Minum ramuan dua kali sehari masing-masing satu gelas selama 30 hari. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqooDqxQ3ss0pdRG9_w9QZK3VwWD0ikc-2pYyWQOAd69CIsyp3jjfjch3mVXLC5qbTcmURsKowvKLLV-VSj1Cu6FeKSIKeBbEjrjnAYsaYId5bQKYQQKWoczsSrMynWt8AMUwb0YNt2G8/s1600/delima.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqooDqxQ3ss0pdRG9_w9QZK3VwWD0ikc-2pYyWQOAd69CIsyp3jjfjch3mVXLC5qbTcmURsKowvKLLV-VSj1Cu6FeKSIKeBbEjrjnAYsaYId5bQKYQQKWoczsSrMynWt8AMUwb0YNt2G8/s1600/delima.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Ramuan Delima Putih dan Garam
Siapkan 2 buah delima putih yang segar, 2 gelas air bersih, dan garam secukupnya. Cuci delima putih kemudian potong kecil-kecil, panaskan bersama 2 gelas air dalam keadaan tertutup selama 30 menit hingga mendidih. Dinginkan ramuan, tambahkan sedikit garam, saring. Minum ramuan dua kali sehari masing-masing sebanyak setengah gelas. Lakukan setiap hari hingga dirasakan khasiatnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHcmPkv21ud-WU2IHP7h_LNOyWXaYG892o16FVT2A-cu4KWg8m81NqJBhKGeBRLwqgTVgshv6OVkyjYDMxHrVXTQVVy-vIgFiMf6D6DSYbSQBgdUMaThhmrg9uloeem4iNxa2lFdYXRik/s1600/kunyit.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="166" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHcmPkv21ud-WU2IHP7h_LNOyWXaYG892o16FVT2A-cu4KWg8m81NqJBhKGeBRLwqgTVgshv6OVkyjYDMxHrVXTQVVy-vIgFiMf6D6DSYbSQBgdUMaThhmrg9uloeem4iNxa2lFdYXRik/s200/kunyit.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Ramuan Kunyit, Daun Sirih, Biji Jintan Hitam dan Madu
Siapkan 5 jari rimpang kunyit segar, 7 lembar daun sirih, 2 sendok teh biji jintan hitam, 3 sendok teh madu, dan 2 gelas air bersih. Cuci bersih rimpang kunyit, daun sirih dan biji jintan. Potong kecil-kecil rimpang kunyit dan daun sirih, masukkan ke dalam wadah yang sudah diisi 2 gelas air. Tambahkan biji jintan, kemudian panaskan dalam keadaan tertutup selama 30 menit hingga mendidih. Dinginkan ramuan tadi, kemudian saring. Minum dua kali sehari masing-masing setengah gelas. Setiap minum ramuan tersebut tambahkan 3 sendok teh madu. Lakukan minimal selama 30 hari. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikian beberapa resep ramuan tradisional pelangsing tubuh, semoga bermanfaat.
</div>
Adminhttp://www.blogger.com/profile/12535253717905200538noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7689122759708084121.post-16118028771141761382012-11-10T05:55:00.002+07:002012-11-10T05:59:42.364+07:00TPST Menjadi Salah Satu Solusi Terbaik Dalam Penanganan Masalah Banjir<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgh6S3M1K3ejoS48gPEGLW9HQdu1o8Yptnbyce0YxhD6CaPMlo9PtUhq_fN9P2Lz2RKr3vAtk66NoBWo3FBmm6irapzftnKKtWrvBtKa5DQOr23AcHRyaB4a0uFWn8SGLywpyMfjZS_dU8/s1600/2012-10-11+11.49.14.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgh6S3M1K3ejoS48gPEGLW9HQdu1o8Yptnbyce0YxhD6CaPMlo9PtUhq_fN9P2Lz2RKr3vAtk66NoBWo3FBmm6irapzftnKKtWrvBtKa5DQOr23AcHRyaB4a0uFWn8SGLywpyMfjZS_dU8/s320/2012-10-11+11.49.14.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Musim hujan sudah tiba. Bagi penduduk yang sudah biasa terkena dampak banjir sudah mulai merasakan hati gundah yang sudah termaklumi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sudah menjadi hal yang sangat mudah untuk diketahui bahwa salah satu penyebab musibah banjir adalah sampah. Bukan sampah yang berdiam manis dan rapi di trio tong sampah yang berjejer berdampingan yang seharusnya ada di setiap rumah : Tempat Sampah Organik, Tempat Sampah An-organik, dan Tempat Sampah Berbahaya yang bersifat toxic atau beracun. Ya. Bukan sampah seperti itu yang menyebabkan banjir, namun, sampah-sampah yang bebas berkelana di parit-parit halaman rumah, selokan-selokan dengan ukuran agak besar, dan.. di sungai-sungai. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sudah dapat dibayangkan akibat yang dapat ditimbulkan dari bebasnya sampah mendiami tempat-tempat yang tidak seharusnya. Semua tempat itu adalah tempat dimana seharusnya air mengalir hingga bermuara di sungai untuk kemudian berlanjut ke laut. Sampah-sampah itu menyumbat, menghalangi kebebasan air, dan akhirnya, banjir. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Banjir bukan bencana kecil. Karenanya bisa saja seseorang kehilangan nyawa bukan hanya karena terhanyut, tapi karena wabah diare dan atau leptospirosis yang mematikan yang disebabkan oleh urine tikus yang berlimpah saat banjir. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Siapa yang harus bertanggung jawab atas bencana konyol yang seharusnya tidak terjadi itu? Banjir bukan bencana alam yang tidak dapat dihindari. Banjir bukanlah bencana mutlak seperti halnya tsunami atau meletusnya gunung berapi. Keduanya mutlak tak dapat dihindari untuk terjadi. Tapi banjir adalah bencana yang terjadi karena kebodohan dan kemalasan kita, manusia. Kita semua yang harus bertanggung jawab. Anggota keluarga, warga RT, RW, Desa, hingga pemerintah daerah dan pusat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Persoalan sampah bukan merupakan persoalan yang bersifat parsial. Keberadaannya, efek positifnya, maupun dampak negatif yang ditimbulkannya merupakan permasalahan global yang krusial.
Kesadaran kita sebagai manusia yang harus digugah untuk peduli akan permasalahan sampah. Untuk itu program pengelolaan sampah tepadu dirasa perlu dan diharapkan dapat menggugah kesadaran masyarakat terhadap permasalahan sampah. Masyarakat juga diharapkan dapat menyadari bahwa sampah bukan hanya barang sisa tak berguna, namun dapat juga menjadi barang berharga melalui serangkaian proses recycle. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhm8THSaEHKXJgxGZiPib7zjv6Vp20IPEdWqE-EBIqtSudulpiP_ArMIrJnJR7wZKNfKgRk13GGxhXAJvOP3q7f7uHcbFGmNrtgb0qs1TMAQIZufwY1p2ikLa7eReYVqQo1mdSAtFdrDkQ/s1600/2012-10-11+11.57.28.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhm8THSaEHKXJgxGZiPib7zjv6Vp20IPEdWqE-EBIqtSudulpiP_ArMIrJnJR7wZKNfKgRk13GGxhXAJvOP3q7f7uHcbFGmNrtgb0qs1TMAQIZufwY1p2ikLa7eReYVqQo1mdSAtFdrDkQ/s320/2012-10-11+11.57.28.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan pengelolaan dan pengolahan yang tepat, masyarakat dapat memperoleh penghasilan secara mandiri. Pengolahan dan pengelolaan sampah yang tepat sasaran diperlukan manajemen yang tepat di bawah koordinasi suatu organisasi yang memiliki dasar hukum yang kuat. Hanya dengan kelembagaan yang terstuktur dan manajemen yang tepat pengelolaan sampah dapat menjadi kegiatan yang bermanfaat yang dapat meningkatkan pendapatan bagi pengelolanya. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-QmX0YRxH0a4TLzst1puoEYmBLiDsuzMIAgv_HNHeLrCur4ZYXdufxERd7QLKRzoeG9jTLkKkl6BiNsMznobxGzqt0hxAOytYKhyphenhyphenSZf7jL0vIHbIN3jj8X421NQV9jovvU7nnzD3fRwI/s1600/2012-10-11+11.58.02.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-QmX0YRxH0a4TLzst1puoEYmBLiDsuzMIAgv_HNHeLrCur4ZYXdufxERd7QLKRzoeG9jTLkKkl6BiNsMznobxGzqt0hxAOytYKhyphenhyphenSZf7jL0vIHbIN3jj8X421NQV9jovvU7nnzD3fRwI/s320/2012-10-11+11.58.02.jpg" width="240" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan pengelolaan sampah yang terpadu diharapkan sampah memiliki nilai guna. Untuk sampah organik dilakukan proses fermentasi sehingga dapat menghasilkan kompos, untuk sampah an-organik dapat dipilah untuk di-recycle sehingga hanya menyisakan sedikit sampah residu yang akan dibuang ke TPA atau Tempat Pembuangan Akhir. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk itu, Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu dapat menjadi solusi yang baik dalam menangani permasalahan sampah yang pada akhirnya dapat membantu terciptanya lingkungan bersih dan sehat, terbebas dari banjir.
</div>
Adminhttp://www.blogger.com/profile/12535253717905200538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7689122759708084121.post-68595842517691615162012-11-06T10:20:00.000+07:002012-11-06T10:22:36.642+07:00Kucing Alpha, Inferior dan Perilaku Unik Kucing Lainnya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiClK1UKJ3XPZq5f0f_OSDtuiB1XNTydB5j5xrflnDnP4m_uZEFwDvF2wCt14L65XU2AgqCCVWCi6keFWTdcoNDCri1Goc5I2ITg4yPbom_4kzzRgbdekT6Is_YLrpdUOa6ep9p2_L4Aco/s1600/kucing+2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiClK1UKJ3XPZq5f0f_OSDtuiB1XNTydB5j5xrflnDnP4m_uZEFwDvF2wCt14L65XU2AgqCCVWCi6keFWTdcoNDCri1Goc5I2ITg4yPbom_4kzzRgbdekT6Is_YLrpdUOa6ep9p2_L4Aco/s320/kucing+2.jpg" width="276" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Kucing saya si Leon tiba-tiba berlari sangat kencang dan terlihat begitu ketakutan. Ia bersembunyi di parit yang ada di teras rumah kami. Sorot matanya sangat waspada dan memancarkan ketakutan yang sangat. Kupingnya berdarah. Sebelumnya saya pernah melihat si Cicing, kucing milik Pipit tetangga kami mengalami kejadian serupa. Namun si Cicing mengalami luka sekitar 10 cm memanjang di punggunnya. Ternyata keduanya diserang dan dianiaya oleh kucing besar dengan rahang yang kotak. Kucing itu bernama Rizki, kucing milik Mbah Kaslan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Si Leon dan Si Cicing sama-sama merasa sangat ketakutan setiap kali berhadapan dengan Si Rizki. Ya. Si Rizki ditakuti karena ia kucing golongan alpha dan Si Leon dan Si Cicing merupakan kucing inferior. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kucing alpha memiliki ciri fisik berupa badan yang besar dan kekar dan tak jarang kucing alpha memiliki wajah berbentuk hampir persegi. Kucing Alpha merupakan penguasa teritorial karena kekuatannya atau kualitas fisik lainnya. Sedangkan kucing inferior biasanya memiliki perawakan yang biasa saja dengan bentuk rahang yang cenderung tirus. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kucing alpha boleh kencing dan BAB sembarangan tanpa mengubur. BAB dan pipis kucing alpha di suatu tempat menunjukkan bahwa daerah tersebut merupakan daerah kekuasaannya. Kucing inferior yang BAB di wilayah tersebut harus mengubur kotorannya agar tidak diketahui oleh alpha.
Kucing inferior yang berperilaku seperti kucing alpha dianggap menantang duel si alpha.Kucing inferior harus pipis di wilayah khusus yang diperbolehkan oleh si alpha.
Kucing inferior yang mengalami stress dan ketakutan biasanya akan mengalami diare. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Disamping fakta unik mengenai kucing alpha dan kucing inferior, berikut ini perilaku umum setiap kucing, baik alpha maupun inferior. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Mengeong</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kucing mengeong kepada sesama kucing sebagai sinyal sosial yang bisa berupa pertanda bahwa ia butuh bantuan, merasa senang, atau merasa puas. Sedangkan kucing mengeong pada manusia adalah usaha untuk menipu manusia, terutama saat ia ingin makan. Ia mencoba meniru suara bayi agar dikira bayi oleh majikannya sehingga ia mendapatkan perhatian dari sang majikan seperti perhatian yang diberikan manusia kepada anaknya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tukang Tidur</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kucing tidur rata-rata 16 jam setiap harinya. Hal itu dilakukan untuk mengumpulkan energi untuk melakukan perburuan yang membutuhkan energi. Saat berburu kucing menggunakan energi secara mendadak, besar-besaran, dan cepat untuk mendapatkan buruannya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Membawa Binatang Mati Ke Rumah</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kucing membawa binatang mati ke rumah artinya ia menganggap bahwa pemilik rumah tidak mahir dalam berburu. Ia menunjukkan kemampuannya berburu dan mencoba mengajarkan pada majikannya cara mencari makan yang benar. Si kucing menganggap sang majikan tidak pandai berburu, maka ia membawakannya makanan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Mengubur Makanan</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kucing mengubur makanannya yang tak termakan sebagai persediaan makanan ketika dia sudah merasa kenyang dan tak ingin makanannya dimakan hewan lain. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Marah Pada Orang Yang Tidak Dikenal</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kucing menunjukkan eksistensi dirinya sebagai individu. Orang asing yang baunya tidak dikenal kucing harus menghindari kontak mata agar tidak memberi sinyal konflik. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Mendesis Pada Burung</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Itu tanda kekalahan. Kucing tidak mampu menangkap sang burung sebagai mangsa sehingga menunjukkan kekesalannya dengan Mendesis. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Memukul Lembut Dengan Kaki Depan</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kucing memukul lembut pada tubuh anda yang dikiranya payudara ibunya. Sang ibu adalah tempat bernaung dan berlindung bagi sang anak kucing. Dengan memukul lembut payudara ibunya, sang kucing dapat menghisap asi sang ibu. Ini menjelaskan mengapa kucing yang manja umumnya kucing yang masih kecil. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Memakan Rumput</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kucing memakan rumput untuk membersihkan lambungnya. Ia memakan rumput, menelannya, kemudian memuntahkannya lagi membawa zat-zat racun yang harus dikeluarkan dari lambungnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Memainkan Mangsanya Sebelum Dibunuh</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi kucing rumahan, mendapat mangsa adalah peristiwa langka. Kucing dapat saja menggigit langsung sehingga mangsanya efektif mati, tetapi hal ini tidak dilakukan. Ia ingin bersenang-senang dan menikmati momen dimana ia memperoleh mangsanya. Bagi ibu kucing, sering ia tidak membunuh sang mangsa, tetapi membawanya hidup-hidup untuk membagi kegembiraan dengan anak-anaknya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Mendesis Ketika Marah</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kucing sedang meniru ular karena bagi sang kucing, ular adalah hewan berbahaya. Ia punya taring seperti kucing, tetapi punya bisa. Kucing tidak punya bisa, tetapi dengan meniru desis ular, ia berharap lawannya mengira kalau ia juga punya bisa yang mematikan. Biasanya kucing mengarahkan telinganya menjadi datar ketika mendesis, tebak untuk apa, untuk meniru kobra. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Menggosokkan Tubuhnya Pada Kaki Atau Benda</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti halnya pipis dan BAB bagi kucing alpha, kucing menggosokkan dirinya pada benda sebagai tanda benda tersebut adalah miliknya. Kucing memiliki feromon dan feromon alias bau khas ini menempel pada benda-benda tersebut. Kucing lain yang ingin menggosokkan tubuhnya di benda yang masih ada feromon dari kucing lain tidak akan berani menggosokkan tubuhnya kecuali ia berani mengambil resiko konflik agraria. Jadi, jika kucing menggosokkan tubuhnya ke kaki anda, itu tandanya ia merasa anda adalah miliknya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Menjilati Tubuhnya Setelah Dipegang</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Feromon merupakan kelenjar yang ada pada kucing, membuat bau khas kucing dan akan terangsang ketika mereka menyentuhkan bulunya. Feromon merupakan penanda individu. Manusia juga punya bau yang dapat dicium kucing. Jika kucing mencium bau manusia di tubuhnya, bau karakteristiknya sendiri dapat tertutupi. Bau manusia begitu tajam sehingga mengalahkan bau sang kucing sendiri. Sang kucing tidak terima ini dan segera menjilati bulunya agar bau manusia hilang dan baunya kembali. Maka jika anda memeluknya terlalu lama, ia akan segera lari dan membasuh dirinya.
</div>
Adminhttp://www.blogger.com/profile/12535253717905200538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7689122759708084121.post-73258344759774166452012-10-10T22:51:00.002+07:002012-10-10T23:26:45.256+07:00Resep Cara Membuat Otak-otak yang Lezat dan Sehat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUSHfBY5wtiAxGEMDYPXtF7uZd8s42XTrsidqKd3TRvzIHeXwaViO-iyRWfzP7kDVYgXno5gGyH_mJUi-sIHVBwZglE6bA4c51HVmzNJUep2jCU_a6rFR_Q0sd2Qx0MIR9NTHPle9CHRM/s1600/otak-otak+Taman+Resto.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUSHfBY5wtiAxGEMDYPXtF7uZd8s42XTrsidqKd3TRvzIHeXwaViO-iyRWfzP7kDVYgXno5gGyH_mJUi-sIHVBwZglE6bA4c51HVmzNJUep2jCU_a6rFR_Q0sd2Qx0MIR9NTHPle9CHRM/s320/otak-otak+Taman+Resto.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Keinginan menikmati panganan otak-otak yang lezat kini terhalang oleh rasa takut akan otak-otak yang diolah dengan cara yang tidak bertanggung jawab seperti menggunakan ikan busuk dan zat kimia dalam adonannya. Berikut ini resep membuat otak-otak agar kita dapat menikmati otak-otak tanpa rasa khawatir.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<u><b>Bahan :</b></u></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
300 gr daging ikan tenggiri</div>
<div style="text-align: justify;">
3 sdm gula pasir</div>
<div style="text-align: justify;">
Merica secukupnya</div>
<div style="text-align: justify;">
2 sdm santan kental</div>
<div style="text-align: justify;">
1/2 sdt bubuk agar-agar</div>
<div style="text-align: justify;">
1 butir putih telur</div>
<div style="text-align: justify;">
3 sdm daun kucai, iris 1/2 cm</div>
<div style="text-align: justify;">
3 sdm tepung kanji</div>
<div style="text-align: justify;">
Garam secukupnya</div>
<div style="text-align: justify;">
Daun pisang</div>
<div style="text-align: justify;">
Lidi</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<u><b>Saus Kacang :</b></u></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
50 gr kacang tanah, sangrai, haluskan</div>
<div style="text-align: justify;">
3 buah cabai merah, haluskan</div>
<div style="text-align: justify;">
1 siung bawang putih, haluskan </div>
<div style="text-align: justify;">
2 sdm cuka beras</div>
<div style="text-align: justify;">
20 gr gula pasir</div>
<div style="text-align: justify;">
Garam secukupnya</div>
<div style="text-align: justify;">
150 ml air matang</div>
<div style="text-align: justify;">
1/2 sdm kecap manis</div>
<div style="text-align: justify;">
1/2 sdm minyak goreng</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<u><b>Cara Membuat :</b></u></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ol>
<li>Kerik ikan tenggiri, ulek sampai legit dan simpan semalam di freezer. Cairkan.</li>
<li>Campur ikan, gula pasir, merica, santan kental, agar-agar bubuk, putih telur, dan daun kucai. Aduk rata.</li>
<li>Masukkan kanji dan garam, aduk asal rata.</li>
<li>Bagi adonan menjadi 24 buah. Bungkus satu per satu, semat dengan lidi/ stapler</li>
<li>Kukus dengan api besar selama 5 menit sejak mendidih</li>
<li>Bakar sampai matang sambil dibolak balik</li>
<li>Sajikan dengan saus kacang.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saus kacang : Tumis bawang putih sampai harum. Masukkan cabai. Aduk, masukkan kacang tanah, cuka, gula pasir, air matang dan kecap manis. Aduk rata. Masukkan garam, aduk, angkat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selamat mencoba! </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />Adminhttp://www.blogger.com/profile/12535253717905200538noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7689122759708084121.post-92140842727518454212012-10-09T23:08:00.001+07:002012-10-09T23:08:55.618+07:00Cara Membuat Aneka Saus/ Vla Lezat sebagai Pelengkap Puding<div style="text-align: justify;">
Puding akan terasa lebih lezat bila disiram dengan saus atau yang biasa disebut vla. Berikut ini beberapa resep aneka saus sebagai pelengkap dalam hidangan puding.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<u><b>Saus Vanilla</b> </u></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiExT6iXV2d1I1gyj6Ip8pvQfBAx43bT9d61VWdFytX5sazqU4wlpxhGZwwq2nrl3ynN0mxjmX4yXxQ9cltSvAH0Yz9SQv2ooejso3Md6fT3SLSEIXD4BMZKZFcDTk1c7IDhtiiJjNP9dA/s1600/vla+vanilla.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiExT6iXV2d1I1gyj6Ip8pvQfBAx43bT9d61VWdFytX5sazqU4wlpxhGZwwq2nrl3ynN0mxjmX4yXxQ9cltSvAH0Yz9SQv2ooejso3Md6fT3SLSEIXD4BMZKZFcDTk1c7IDhtiiJjNP9dA/s200/vla+vanilla.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bahan : </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2 Kuning Telur, kocok asal lepas </div>
<div style="text-align: justify;">
85 gram Gula Pasir </div>
<div style="text-align: justify;">
1 ½ sdm Tepung Maizena </div>
<div style="text-align: justify;">
500 ml Susu Cair </div>
<div style="text-align: justify;">
1 sdt Essens Vanilli </div>
<div style="text-align: justify;">
2 sdm Essens Rhum </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cara Membuat : </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Campur kuning telur, 1 ½ sdm gula pasir, tepung maizena dan 50 ml susu cair, aduk rata, sisihkan.
Rebus sisa susu dan gula hingga mendidih. Ambil 1 sendok sayur susu panas, tuang ke dalam adonan kuning telur. Aduk dengan pengocok kawat hingga rata, tuang kembali ke dalam susu panas.
Masak sambil diaduk hingga mendidih. Angkat dari atas api, masukkan vanilli. Aduk terus sampai dingin, masukka rhum. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><u>Saus Coklat</u> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2wgk_V2PAfF3mKv8dkYZugHZxj0WXhQlTiGMkIpmOT3stxAgU9uuI-3m8-GKln0PG6LxZYRW4ikml2Q6XmZK0kkc2mjMC99wjtVXbEGfjZ8KbBROfkCNsxAr1-mlwOvm-1CUQBFk1kPk/s1600/Vla+Coklat.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2wgk_V2PAfF3mKv8dkYZugHZxj0WXhQlTiGMkIpmOT3stxAgU9uuI-3m8-GKln0PG6LxZYRW4ikml2Q6XmZK0kkc2mjMC99wjtVXbEGfjZ8KbBROfkCNsxAr1-mlwOvm-1CUQBFk1kPk/s200/Vla+Coklat.jpg" width="146" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bahan : </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
110 gram Dark Cooking Chocolate (Coklat Masak), cincang kasar </div>
<div style="text-align: justify;">
60 ml Air
300 ml Susu Cair </div>
<div style="text-align: justify;">
1 ½ sdm Tepung Maizena </div>
<div style="text-align: justify;">
2 sdt Gula Pasir </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cara Membuat : </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jerang coklat masak (dark cooking chocolate) dengan air di atas api kecil hingga
coklat meleleh. Masukkan 250 ml susu, masak hingga mendidih.
Larutkan tepung maizena dengan sisa susu, tuang ke dalam panci berisi campuran
susu, tambahkan gula, aduk rata. Masak sambil terus diaduk hingga agak kental,
angkat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><u>Saus Strawberry </u></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioLPmSGoIHkYySxW8z8Q9a3ihjIDnoyrA4jvJ9VPzgsj1SIcTG7R97e870EpuVs3se6wMoaoDMMlcrE3o-4ID_GewRJLMbfeWetShOQ-3gwyUwl2XLLLtYjoyHPcXG02PI0kdVWlOMHjo/s1600/vla+strawberry+2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioLPmSGoIHkYySxW8z8Q9a3ihjIDnoyrA4jvJ9VPzgsj1SIcTG7R97e870EpuVs3se6wMoaoDMMlcrE3o-4ID_GewRJLMbfeWetShOQ-3gwyUwl2XLLLtYjoyHPcXG02PI0kdVWlOMHjo/s200/vla+strawberry+2.jpg" width="150" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bahan :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
500 gram Strawberry </div>
<div style="text-align: justify;">
500 ml Air
100 gram Gula Pasir </div>
<div style="text-align: justify;">
1 sdm Tepung Maizena, larutkan dalam 2 sdm air </div>
<div style="text-align: justify;">
1 sdt Air Jeruk Nipis/ Lemon </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cara Membuat : </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Blender strawberry dengan 100 ml air hingga halus dan rata, sisihkan. Masak sisa air (400 ml) dan gula pasir hingga mendidih.
Masukkan larutan maizena, strawberry dan air jeruk, aduk rata. Angkat dari atas api. Aduk terus sampai dingin, saring. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selamat mencoba! </div>
Adminhttp://www.blogger.com/profile/12535253717905200538noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7689122759708084121.post-27720307737613760332012-10-08T21:27:00.000+07:002012-10-08T21:28:49.741+07:00Tips Cara Memasak Makanan Rendah Lemak dan Rendah Kolesterol<div style="text-align: justify;">
Untuk Anda yang ingin menghindari kadar lemak dan kolesterol yang tinggi dalam masakan, banyak cara dapat dilakukan dalam proses pengolahan makanan agar makanan yang disajikan mengandung kadar lemak dan kolesterol yang rendah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut ini adalah tips cara memasak makanan rendah lemak dan kolesterol : </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Jangan tambahkan lemak jenuh saat mengolah sumber protein hewani karena sumber protein hewani sudah mengandung lemak, misalnya menambahkan lemak jenuh ketika mengolah makanan tersebut dengan cara menggoreng. </li>
<li>Pilihlah proses memasak dengan cara merebus, memepes, memanggang, atau menumis dengan sedikit minyak. Makanan yang diolah dengan cara-cara tersebut tak akan kalah lezatnya dengan makanan yang diolah dengan cara digoreng. </li>
<li>Saat memanggang, lapisi makanan dengan daun pisang agar tak perlu adanya olesan margarin. </li>
<li>Buanglah setiap lemak yang tampak pada daging ayam atau sapi sebelum memasaknya. Untuk ayam yang gemuk, buanglah kulitnya, karena kulit banyak mengandung lemak. Pilih dada ayam karena bagian dada ayam memiliki kadar lemak lebih rendah dari bagian lainnya. </li>
<li>Untuk mengurangi penggunaan minyak goreng, gunakan wajan anti lengket saat menumis, kemudian beri cooking oil spray atau beri sedikit minyak goreng. Bila masakan terasa kering, tambahkan sedikit air/ kaldu untuk membantu proses penguapan. </li>
<li>Masukkan sup atau masakan berkaldu lainnya ke dalam lemari es selama 1-2 jam, buang lemak beku yang mengapung di permukaan, kemudian panaskan kembali masakan tadi sebelum dihidangkan. </li>
<li>Gunakan susu rendah lemak/ tanpa lemak untuk olahan yang memerlukan susu. </li>
<li>Gunakan mayonaise atau yoghurt rendah/ tanpa lemak untuk olahan salad, atau cukup gunakan sedikit cuka atau perasan jeruk lemon. </li>
<li>Untuk olahan yang memerlukan santan, gunakan santan encer atau dicoba untuk mengganti santan dengan susu kedelai. Santan merupakan lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar trigliserida. </li>
<li>Untuk membuat saus puding, dapat menggunakan custard powder. </li>
<li>Untuk sajian roti, oleskan margarine tipis-tipis saja dan gunakan margarine tak jenuh. </li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikianlah beberapa tips cara memasak makanan rendah lemak dan rendah kolesterol. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selamat mencoba!
</div>
Adminhttp://www.blogger.com/profile/12535253717905200538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7689122759708084121.post-72037520057186806932012-09-15T23:47:00.013+07:002012-09-16T22:05:45.193+07:00Resep Membuat Kue Sagu Keju yang Renyah, Manis dan Gurih<div style="text-align: justify;">Bila Anda ingin mencoba membuat Kue Sagu Keju yang renyah dan gurih, berikut ini resep yang dapat Anda praktekkan untuk memperoleh kue sagu keju yang renyah, manis dan gurih.<br /></div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFx-y6TL0izUcc6ag9pzgQY9F393lES9ErvYVUVOIf6q1inM1RrVmNjjflKUbLiqWrQq24y46iNsApLiQ-_Y2RkszER25aW4BDakqhTxK5Vj8YvCo8oTyk1Fz2XBm0Alf3i9n44BE6Ya0/s1600/Resep+Membuat+Kue+Sagu+Keju+yang+Renyah%252C+Manis+dan+Gurih.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFx-y6TL0izUcc6ag9pzgQY9F393lES9ErvYVUVOIf6q1inM1RrVmNjjflKUbLiqWrQq24y46iNsApLiQ-_Y2RkszER25aW4BDakqhTxK5Vj8YvCo8oTyk1Fz2XBm0Alf3i9n44BE6Ya0/s320/Resep+Membuat+Kue+Sagu+Keju+yang+Renyah%252C+Manis+dan+Gurih.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5788790660649388562" border="0" /></a><span style="mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-mso-bidi-theme-font:minor-latin;mso-fareast-language: IN;mso-bidi-font-style:italicfont-family:Calibri;" >Bahan:</span><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; line-height: normal; text-align: justify;"><span style=""> </span></p><div style="text-align: justify;"> </div><ol style="text-align: justify;"><li><span style="mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-bidi- mso-bidi-theme-font:minor-latin;mso-fareast-language:IN;mso-bidi-font-style: italicfont-family:Calibri;" >50 gram <span style="mso-tab-count:1"> </span>Tepung Terigu, ayak</span><span style=""></span></li><li><span style="mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-bidi- mso-bidi-theme-font:minor-latin;mso-fareast-language:IN;mso-bidi-font-style: italicfont-family:Calibri;" >250 gram <span style="mso-tab-count:1"> </span>Tepung Sagu</span><span style=""></span></li><li><span style="mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-bidi- mso-bidi-theme-font:minor-latin;mso-fareast-language:IN;mso-bidi-font-style: italicfont-family:Calibri;" >200 gram <span style="mso-tab-count:1"> </span>Blue Band Margarine</span><span style=""></span></li><li><span style="mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-bidi- mso-bidi-theme-font:minor-latin;mso-fareast-language:IN;mso-bidi-font-style: italicfont-family:Calibri;" >50 gram<span style="mso-tab-count:1"> </span>Butter Cream</span><span style=""></span></li><li><span style="mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-bidi- mso-bidi-theme-font:minor-latin;mso-fareast-language:IN;mso-bidi-font-style: italicfont-family:Calibri;" >100 gram <span style="mso-tab-count:1"> </span>Gula Halus</span><span style=""></span></li><li><span style="mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-bidi- mso-bidi-theme-font:minor-latin;mso-fareast-language:IN;mso-bidi-font-style: italicfont-family:Calibri;" >1 butir<span style="mso-tab-count:1"> </span><span style="mso-tab-count: 1"> </span>Telur</span><span style=""></span></li><li><span style="mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-bidi- mso-bidi-theme-font:minor-latin;mso-fareast-language:IN;mso-bidi-font-style: italicfont-family:Calibri;" >1 butir<span style="mso-tab-count:1"> </span><span style="mso-tab-count: 1"> </span>Kuning Telur</span><span style=""></span></li><li><span style="mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-bidi- mso-bidi-theme-font:minor-latin;mso-fareast-language:IN;mso-bidi-font-style: italicfont-family:Calibri;" >100 gram<span style="mso-tab-count:1"> </span>Keju Apel, parut halus</span><span style=""></span></li><li><span style="mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-bidi- mso-bidi-theme-font:minor-latin;mso-fareast-language:IN;mso-bidi-font-style: italicfont-family:Calibri;" >50 gram <span style="mso-tab-count:1"> </span>Keju Cheedar parut</span></li></ol><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal; text-align: justify;"><span style=""> </span></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-mso-bidi-theme-font:minor-latin;mso-fareast-language: IN;mso-bidi-font-style:italicfont-family:Calibri;" >Cara Membuat</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-mso-bidi-theme-font:minor-latin;mso-fareast-language: IN;mso-bidi-font-style:italicfont-family:Calibri;" ><span style="mso-spacerun:yes"> </span></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><ol style="text-align: justify;"><li><span style="mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-mso-bidi-theme-font:minor-latin;mso-fareast-language: IN;mso-bidi-font-style:italicfont-family:Calibri;" >Panaskan oven dengan suhu 160 derajat celcius, siapkan loyang pipih, olesi dengan margarine</span><span style=""></span></li><li><span style="mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-mso-bidi-theme-font:minor-latin;mso-fareast-language: IN;mso-bidi-font-style:italicfont-family:Calibri;" >Kocok margarine bersama room butter dan gula halus hingga lembut, masukkan telur dan kuning telur sambil terus dikocok hingga merata dan lembut.</span><span style=""></span></li><li><span style="mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-mso-bidi-theme-font:minor-latin;mso-fareast-language: IN;mso-bidi-font-style:italicfont-family:Calibri;" >Masukkan keju apel yang sudah diparut, tepung sagu dan tepung terigu, aduk rata.</span><span style=""></span></li><li><span style="mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-mso-bidi-theme-font:minor-latin;mso-fareast-language: IN;mso-bidi-font-style:italicfont-family:Calibri;" >Gunakan spuit bintang dan plastik segi tiga untuk mencetak kue, bentuk lingkaran kecil, semprotkan langsung ke loyang, beri jarak.</span><span style=""></span></li><li><span style="">Taburi adonan yang sudah dicetak tadi dengan keju cheedar parut secukupnya</span></li><li><span style="mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-mso-bidi-theme-font:minor-latin;mso-fareast-language: IN;mso-bidi-font-style:italicfont-family:Calibri;" ></span><span style="mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-mso-bidi-theme-font:minor-latin;mso-fareast-language: IN;mso-bidi-font-style:italicfont-family:Calibri;" >Panggang selama 15 - 20 menit hingga dasar kue kecoklatan dan matang, kemudian dinginkan.</span><span style=""></span></li><li><span style="mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-mso-bidi-theme-font:minor-latin;mso-fareast-language: IN;mso-bidi-font-style:italicfont-family:Calibri;" >Simpan dalam toples kedap udara.</span></li></ol><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal; text-align: justify;"><span style=";font-family:Calibri;" > Selamat mencoba!</span></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal; text-align: justify;"><br /></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-mso-bidi-theme-font:minor-latin;mso-fareast-language: IN;mso-bidi-font-style:italicfont-family:Calibri;" ><span style="font-size:85%;"><span style="font-style: italic;">Sumber gambar: http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=4645514</span></span><br /></span></p> Adminhttp://www.blogger.com/profile/12535253717905200538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7689122759708084121.post-15531925622042709722012-09-14T08:53:00.007+07:002012-09-14T10:56:53.125+07:00Tips Agar Bibir Merah Merona Secara Alami<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4EXFE2bfbGRGCOpGYXmAOLCEt_rhq4VXZGL39TyEu4kkhZPz8cpoQf8DH5-lZXKlZmxMBwS9fBlK-1Xq-m3aeRybVEORLX4kXLgaXxzKEIuMkM4brtQit0mzAVUQoJiT_9hKAUD4V0Ss/s1600/madu.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 169px; height: 176px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4EXFE2bfbGRGCOpGYXmAOLCEt_rhq4VXZGL39TyEu4kkhZPz8cpoQf8DH5-lZXKlZmxMBwS9fBlK-1Xq-m3aeRybVEORLX4kXLgaXxzKEIuMkM4brtQit0mzAVUQoJiT_9hKAUD4V0Ss/s320/madu.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5787850210434064562" border="0" /></a><span style="mso-bidi-line-height:115%;font-size:100%;" >Bibir yang merona menjadi dambaan setiap wanita. Pemakaian lipstik atau pewarna bibir menjadi pilihan yang sudah lama dan mendunia. Namun seperti halnya bahan kimia lainnya, lipstik memiliki efek samping negatif, diantaranya adalah akan membuat bibir menghitam bila si pengguna lupa atau malas membersihkan lipstik menjelang tidur.</span><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="mso-bidi-line-height:115%;font-size:100%;" >Bila melihat anak-anak dan remaja wanita, kita merasa ingin kembali pada kecantikan alami yang pernah ada pada kita. Bibir mereka merona tanpa polesan lipstik. Dapatkah kita memperoleh kembali kecantikan alami tersebut? Tentu saja. Ada tips yang dapat membuat bibir menjadi merah secara alami, yaitu dengan penggunaan madu asli. Berikut ini tips membuat bibir menjadi merah secara alami :</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><ol><li><span style="line-height: 115%;font-size:100%;" >Pilih madu asli, kita harus jeli memilih madu, karena madu yang tidak asli tidak akan memberikan khasiat apa-apa</span></li><li><span style="font-size:100%;">Oleskan madu pada bibir sesering mungkin, namun yang paling utama adalah setiap malam sebelum tidur</span></li></ol><span style="mso-bidi-line-height:115%;font-size:100%;" ></span><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="mso-bidi-line-height:115%;font-size:100%;" >Demikian tips agar bibir merah merona secara alami, selamat mencoba!</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="mso-bidi-line-height:115%;font-size:100%;" > </span></p><br /><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="mso-bidi-line-height:115%;font-size:12.0pt;" > </span></p> <!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>IN</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} </style> <![endif]--><p class="MsoNormal" style="margin-left:18.0pt"><span style="mso-bidi-line-height:115%;font-size:12.0pt;" > </span></p> Adminhttp://www.blogger.com/profile/12535253717905200538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7689122759708084121.post-14692501921405878892012-08-26T20:50:00.005+07:002012-08-27T22:09:59.447+07:00Cara Mencerahkan Wajah Secara Alami dan Murah<div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhC90-XJ6SP6euAw-tVfy4mFE9_kHbq7wAaEbhz2Bes_G71is4uCavU0JpP2FDqTrfe-A3uEyxFcYrF1nAb1R7BFar6NF7bddRROPOJqAOAgl_BLNHS3eMajYKyZrMVSHvpHBLFy4YDlng/s1600/Cara+Mencerahkan+Wajah+Secara+Alami+dan+Murah.png"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 275px; height: 250px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhC90-XJ6SP6euAw-tVfy4mFE9_kHbq7wAaEbhz2Bes_G71is4uCavU0JpP2FDqTrfe-A3uEyxFcYrF1nAb1R7BFar6NF7bddRROPOJqAOAgl_BLNHS3eMajYKyZrMVSHvpHBLFy4YDlng/s320/Cara+Mencerahkan+Wajah+Secara+Alami+dan+Murah.png" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5781370200732699602" border="0" /></a>Memiliki wajah yang cerah dan sehat merupakan keinginan setiap wanita. Yang menyebabkan kulit tampak kurang sedap dipandang adalah karena penumpukan sel kulit mati yang menyebabkan kulit terlihat kusam. Demikian juga dengan jerawat dan bekas jerawat yang merusak pemandangan.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Ada banyak cara mengatasi kulit kusam dan berjerawat, diantaranya dengan melakukan perawatan rutin di bawah pengawasan dokter dengan serangkaian produk kimia. Akan tetapi tidak semua dari kita memiliki waktu dan atau biaya untuk melakukan kunjungan rutin ke klinik perawatan kulit. Disamping itu, tidak sedikit dari kita yang merasa takut dengan aplikasi obat-obatan kimia. Untuk itu artikel ini mencoba memaparkan tips mencerahkan wajah secara alami dan murah.<br /><br />Adalah buah tomat yang dapat menjadi solusi untuk mencarahkan kulit wajah kita. Selain alami, buah tomat mudah dan relatif murah kita dapatkan. Berikut langkah-langkah perawatan dengan buah tomat :<br /><ol><li> Pilih buah tomat segar, cuci bersih kemudian parut</li><li>Tempelkan pada wajah yang sudah dibersihkan dengan sabun pencuci muka dan air. </li><li>Diamkan selama kurang lebih 10 menit, kemudian bilas dengan air bersih. </li></ol>Lakukan secara rutin setiap hari, parutan buah tomat akan mengangkat sel kulit mati dan mengempiskan jerawat. Selamat mencoba!<br /></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/12535253717905200538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7689122759708084121.post-16119772344576441442012-08-10T21:17:00.005+07:002012-08-10T21:37:10.273+07:00Resep Kastengel Renyah untuk Hari Raya<div style="text-align: justify;">Kastengel sudah lazim ada dalam hidangan Lebaran. Bagi Anda yang sedang mencari resep dan cara membuat kastengel, berikut ini uraiannya :<br /></div><a href="http://sketsadini.blogspot.com/2012/08/resep-kastengel-renyah-untuk-hari-raya.html"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeUVWbjVM-QxQHZ-HzJGI11C4U7Q7dUfzVdtx7cho0Gu468aI_GYvY7g_lGF76NoxmKw144Cxq5Ud69zf1sWrWYBB-PyMTQAwUq-5LDZI-OVN2Fb54q5JMGswfxInOFK3bkqZ9_l0kwMk/s320/Resep+Kastengel+Renyah+untuk+Hari+Raya.jpg" alt="Resep Kastengel Renyah untuk Hari Raya" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5775052962879473586" border="0" /></a>Bahan :<br /><div style="text-align: justify;"><ol style="text-align: justify;"><li>800 gram Tepung Terigu</li><li>3 sendok makan Tepung Maizena</li><li>400 gram Blue Band</li><li>75 gram Mentega Wisman</li><li>3 butir Kuning Telur</li><li>100 gram Keju Apel, parut</li><li>1 ujung sendok teh garam. </li></ol>Icing :<br /><ol><li>2 butir kuning telur</li><li>Keju parut secukupnya</li></ol><br />Cara Membuat :<br /><br />Kocok Blue Band, mentega wisman, dan telur hingga mengembang. Matikan mixer, masukkan sedikit demi sedikit tepung terigu, maizena, garam, dan keju parut. Aduk rata semua adonan hingga adonan tidak menempel di wadah . Giling adonan menjadi setebal ½ CM, cetak sesuai selera, taruh di atas loyang yang sudah dialas kertas roti dan dioles mentega. Hias adonan yang sudah dicetak dengan dioles kuning telur dan dan ditaburi keju parut. Panggang adonan dengan api kecil selama 30 menit. Bila kue sudah berwarna kuning kecoklatan dan tidak menempel di loyang, angkat dan dinginkan, kemudian susun di dalam toples.<br /><br />Demikian resep kastengel, selamat mencoba!<br /><br /><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-style: italic;"><br />Sumber gambar: http://inforesep.com</span></span><br /></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/12535253717905200538noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7689122759708084121.post-3413714176527625362012-08-07T23:14:00.008+07:002012-10-12T11:49:56.121+07:00Menengok Bu Rita<div style="text-align: justify;">
Pundi-pundi upeti yang telah terkumpul dari ibu-ibu telah selesai dihitung oleh duo solid Mama Rio dan Mama Nero. Tidak ada catatan berapa jumlah uang yang terkumpul itu, karena ibu-ibu memasukkan uang sumbangan itu ke dalam amplop kosong yang diedarkan Mama Rio. Berapa jumlahnya, hanya mereka berdua yang tahu. Demikian juga setiap akan menengok siswa yang sakit atau menengok orang tua murid yang melahirkan, edaran amplop kosong itu selalu bergentayangan minta diisi. Dan pada saat akhir tahun, ketika ibu-ibu menerima surat edaran berupa Laporan Pertanggung jawaban Uang Kas, maka sebagian besar uang kas digunakan untuk keperluan tengok menengok tadi. Dan jumlah dana yang dikeluarkan untuk orang yang ditengok adalah tidak lebih dari Rp. 50.000,- saja. Dan memang senilai itulah bingkisan yang diterima oleh orang yang ditengok. Maka yang terjadi adalah pertanyaan dari para sebagian besar orang tua murid ketika mereka dipungut sumbangan ketika mereka sedang menunggu anak-anak mereka adalah : “ari uang kas keur naon????? (kalau uang kas untuk apa?????)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Mama Nero Sang Ketua Komite segera memerintahkan pembantu setianya, Mama Rio untuk membeli bingkisan untuk dibawa menengok Bu Rita. Mama Rio segera menjalankan perintah seraya melambai-lambaikan tangannya kepada ibu-ibu yang sebagian besar masih merengut karena uang yang mereka irit-irit terpaksa harus dikeluarkan untuk pungutan itu.<br />
<br />
“Ngke nya ibu-ibu...abi ka ciliwung heula...rek balanja keur Bu Rita.” (”Nanti ya ibu-ibu..saya ke ciliwung dulu..mau belanja untuk Bu Rita.”) Mama Rio dengan tawa lebarnya melambaikan tangan, pergi menuju mini market di belakang sekolah. Sebagian besar ibu-ibu hanya tertawa mesem saja.<br />
<br />
“Ibu-ibu tong kabeh nya nu indit ka imah Bu Rita. Perwakilan weh, urang, Mamah Rio, Mamah Nadia, Mamah Meli, Mamah Tifa, jeung Mamah Al Farisyi!” (“Ibu-ibu jangan semua ya yang pergi ke rumah Bu Rita. Perwakilan saja, saya, Mama Rio, Mama Nadia, Mama Meli, Mama Tifa, dan Mama Al Farisyi!”) Mama Nero berteriak dengan Bahasa Sunda kasarnya yang khas.<br />
<br />
“Tuh Mamah Al kamu disuruh ikut ke rumah Bu Rita” seru Rena.<br />
<br />
“Iya Ren kalo gitu aku pergi dulu ya. Titip anak-anak kalo mereka dateng pas jam istirahat nanti, kalo-kalo aja mereka nyari aku” balas Savitri.<br />
<br />
“Awas Mah Al tong kabawa ku sakaba-kaba!” teriak salah satu ibu.<br />
<br />
“Hahahaha..!” sebagian ibu-ibu tergelak, begitu juga Rena dan Savitri.<br />
<br />
Tong kabawa ku sakaba-kaba adalah istilah lucu dalam Bahasa Sunda yang berarti jangan terbawa gila, jangan terbawa ikut-ikutan melakukan tindakan yang salah.<br />
<br />
Rumah Bu Rita cukup jauh juga dari sekolah. Tiba di rumah Bu Rita, beliau sedang tidur. Savitri hampir saja berkata “jangan dibangunkan, kasian..” tapi mulutnya terkunci, urung berkata-kata karena tercegah oleh seruan Mama Nero yang meminta suami Bu Rita untuk membangunkan Bu Rita.<br />
<br />
“Assalamu’alaikum..” satu persatu mereka memasuki ruang tamu. Mama Tifa yang masuk duluan, sementara Mama Nero masih berusaha melepaskan sandalnya dari kakinya yang gemuk. Alhasil dia menjadi orang yang paling akhir masuk.<br />
<br />
Ketika mereka dipersilakan masuk ke kamar Bu Rita, dengan gerakan cepat Mama Nero menyenggol ibu-ibu lainnya, berusaha menerobos masuk untuk menjadi yang terdepan yang akan bersalaman dengan Bu Rita. Savitri dan Mama Meli tersungkur jatuh tertabrak timbunan lemak Mama Nero.<br />
<br />
“Ibuuu...kumaha ayeuna...?” (Ibuuu..bagaimana keadaannya sekarang..?”) Suara Mama Nero manis menyapa Bu Rita sambil bersalaman dan cium pipi kanan pipi kiri.<br />
<br />
“Alhamdulillah tos sakinten..” (Alhamdulillah sudah lebih baik..”) Jawab Bu Rita sambil menyalami ibu-ibu yang lainnya.<br />
<br />
Setengah jam mereka berbincang-bincang, dan tak lama kemudian Bu Rita menyuruh ibu-ibu itu untuk mencicipi kue-kue yang tersedia di toples di ruang tamu. Nampaknya Bu Rita selalu menyediakan camilan khusus untuk tamu di ruang tamunya.<br />
<br />
Sedikit malu-malu satu per satu mereka keluar kamar menuju ruang tamu. Savitri ikut keluar kamar karena merasa canggung hanya berdua dengan Bu Rita.<br />
<br />
Dilihatnya ibu-ibu tengah asyik mengunyah sambil berbisik-bisik dan terkadang serpihan makanan tersembur keluar dari mulut mereka. Savitri terdiam sendiri. Keningnya berkerut tanda ia berpikir keras. Entah marah atau geram. Ia hanya berucap dalam hati “Ya Allah...” sebab yang ia tahu, adalah haram hukumnya bagi seorang muslim makan/ minum ketika ia sedang menengok orang sakit atau melayat orang yang meninggal.<br />
<br />
Savitri larut dalam lamunan-lamunannya, dalam keprihatinannya. Ia hanya berdoa semoga Bu Rita segera diberi kesembuhan, “amiin..” ucapnya lirih ditengah riuh rendah suara ibu-ibu dan suara kunyahan mulut-mulut mereka. Di tengah kesibukan mereka mencari plastik untuk menggondol beberapa macam makanan yang ada di setiap toples.<br />
<br />
“Bu Rita...bekel nya...” (Bu Rita..minta bawa pulang ya...)” teriak mereka.<br />
<br />
“Sok sok mangga, candak weh..” (“Iya, iya silakan ambil aja..”) seru Bu Rita lemah.<br />
<br />
Setelah tas-tas mereka terisi makanan itu, mereka pamit dan menyalami Bu Rita satu per satu dan riuh rendah mereka bersalaman dan pamit pada suami Bu Rita.<br />
<br />
Savitri masih larut dalam renungannya, sambil mengeluarkan sepeda motornya. Hingga sampai kembali di sekolah, tak satu kata pun terucap dari mulutnya. Savitri merindukan suami dan anak-anaknya, ia ingin segera pulang.</div>
Adminhttp://www.blogger.com/profile/12535253717905200538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7689122759708084121.post-26187776412496810442012-08-06T21:52:00.003+07:002012-08-10T20:35:05.670+07:00Yang Pungli Bukan Hanya Preman<div style="text-align: justify;"><a href="http://sketsadini.blogspot.com/2012/08/yang-pungli-bukan-hanya-preman.html"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 231px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFjM9EIMr748bpvCTS2xIcWBNeZXN30MyLO6eXivgshnRfBhjssi3MWO-pJitli4t5-vmEADIjWNMSyywu4YbWThahsRT58_CjMz73iUCy_5Y4xfA7-xS2X95s_pCsejK7dxvDIbp2_vk/s320/Yang+Pungli+Bukan+Hanya+Preman.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5773582222950680546" border="0" /></a>Savitri dan Rena sama-sama merasakan ada kecocokan satu sama lain. Cepat saja mereka menjadi sangat akrab. Mereka bercerita tentang diri mereka masing-masing, juga tentang anak-anak mereka. Sesekali mereka tertawa terbahak-bahak menertawakan kekonyolan diri masing-masing, misalnya ketika bercerita tentang kebiasaan Savitri yang mudah mengantuk, atau kebiasaan Rena yang suka menggoda suaminya ketika berdiri khusyu hendak memulai shalat. Pada dasarnya, Savitri dan Rena sama-sama jahil.<br /></div><div style="text-align: justify;"><br />Tawa mereka tiba-tiba terhenti ketika ada sehelai amplop terbuka tepat di depan hidung mereka.<br /><br />“Sumbangan sumbangan... sumbangan seikhlasnya untuk menengok Bu Rita” suara nyaring Mama Rio.<br /><br />Bu Rita adalah wali kelas 3D. Kabarnya sudah 1 minggu tidak mengajar karena hipertensinya kambuh.<br /><br />“Ya Allah kebiasaan ini belum hilang juga..” bisik Mama Vera.<br /><br />“Iya! Kebiasaan!” bisik ibu-ibu yang lainnya.<br /><br />“Untuk apa uang kas yang kita kumpulkan setiap bulan?” riuh rendah sebagian ibu-ibu bersuara pelan. Mereka takut suara mereka terdengar oleh Mama Nero dan kelompoknya.<br /><br />“Uang kas tiap bulan harus ngumpuilin, giliran ada yang sakit, masih juga nyebar amplop kosong.” Bisik Mbah Farial dan Mbah Yogi.<br /><br />Savitri dan Rena bertatapan. Hati mereka berbicara hal yang sama, yang walau tidak dikatakan, mereka mengerti satu sama lain, dan berakhir pada suara “hehe”.<br /><br />Mereka geli dengan fenomena penyebaran amplop kosong tanpa catatan itu. Geli sekaligus prihatin. Betapa tidak, tidak semua ibu-ibu di kelas 3D ini merupakan keluarga mampu. Faktanya, tidak sedikit dari mereka yang merasa keberatan, sehingga terlontarlah dari mulut mereka kalimat : jadi uang kas itu untuk apa?<br /><br />Savitri dan Rena sama-sama tidak mau banyak bicara. Mereka memasukkan uang sumbangan itu ke dalam amplop yang tadi disodorkan di depan hidung mereka. Savitri dan Rena sama-sama berkata dalam hati : “Maklumin deh. Turutin aja maunya” dan...sekali lagi.. : “hehe”. Itu saja. Karena memang mereka geli dengan praktik punguntan itu.<br /><br />Tak berapa lama Mama Rio dan Mama Nero menghitung pundi-pundi upeti yang sudah terkumpul dari ibu-ibu tadi. Entah itu terkumpul dari jatah ibu-ibu itu untuk membeli cabe, jatah setengah kilo minyak sayur, jatah uang jajan anak mereka, atau jatah pulsa untuk satu minggu. Entah. Yang pasti, kedua solid itu bersemangat menghitung.<br /><br />Satu renungan Savitri lagi hari ini, ternyata, yang pungli bukan hanya preman...<br /><br /><br /><br /><div style="text-align: left;"><span style="font-size:85%;"><span style="font-style: italic;">Sumber gambar: http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nusantara/11/01/27/161062-mui-sampang-minta-sumbangan-di-jalanan-hukumnya-haram</span></span><br /></div></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/12535253717905200538noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7689122759708084121.post-9945692864043848902012-08-05T23:09:00.006+07:002012-08-08T02:13:48.761+07:00Resep Kue Nastar yang Lezat<table class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;" align="center" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="http://sketsadini.blogspot.com/2012/08/resep-kue-nastar-yang-lezat.html" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBGL7D0ybiTcExWZ8UWZbm3zqQxFfDDmJv6ShjxCMxsfCm99oMs_NmakfCNW7WNE9GLyViXzdvhNV7WfhlNKSWLBsPtP9JXRNziGIPgyf9PFHzDE0r3rf1qbR3eUR8ryXPCjaSS49UuMk/s320/Resep+Kue+Nastar+yang+Lezat.jpg" alt="Resep Kue Nastar yang Lezat" border="0" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber gambar http://www.inilah.com</td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;">Membuat nastar keju yang lezat tidaklah susah, berikut ini resep yang bisa digunakan :<br /></div><div style="text-align: justify;"><br />Sebelum membuat kue nastar, sebaiknya kita menyiapkan selai nanas yang dibuat sendiri, karena selai nanas yang kita gunakan sangat mempengaruhi cita rasa nastar tersebut. Anda tak perlu khawatir, resep selai nanas akan dipaparkan juga di sini.<br /></div><br /><br />Bahan I<br /><br />1. 2 buah Nanas Segar<br />2. 250 gram Gula Pasir<br /><br />Bahan II<br /><br />1. 800 gram Tepung Terigu, ayak<br />2. 500 gram Blue Band<br />3. 100 gram Butter Cream<br />4. 200 gram Gula Halus<br />5. 3 butir Kuning Telur<br />6. 100 gram Keju Apel, parut halus<br /><br />Bahan III<br /><br />1. 3 butir Kuning Telur<br />2. Keju Parut Secukupnya<br /><br /><br />Cara Membuat<br /><br />Bahan I<br />Kupas dan cuci buah nanas dengan air garam. Parut nanas dengan menggunakan parutan kelapa agar mendapatkan tekstur serat nanas yang baik. Campurkan dengan gula pasir, aduk rata. Kemudian panaskan adonan. Bila adonan sudah panas, aduk adonan sekali sekali hingga air nanas agak menyusut. Dalam keadaan air nanas sudah berkurang, aduk terus adonan hingga mengental dan menjadi selai. Biarkan selai sampai dingin sebelum digunakan.<br /><br />Bahan II<br />Kocok mentega, butter, dan gula halus dengan mixer sampai putih. Masukkan telur satu per satu, kocok perlahan, tambahkan keju parut, aduk perlahan. Setelah adonan menyatu, matikan mixer, masukkan terigu sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata dan membentuk adonan yang dapat dibentuk.<br />Ambil sedikit adonan sesuai selera untuk dibentuk menjadi bulatan-bulatan. Bulatan tadi dipipihkan kemudian isi dengan selai nanas, kemudian tutup lagi dan bentuk menjadi bulatan. Taruh di atas loyang yang telah dialas dengan kertas roti yang dioles mentega, hiasi adonan dengan olesan kuning telur dan taburan keju parut. Panggang selama kurang lebih 25 menit dengan api sedang. Angkat, dinginkan, susun kue di dalam toples. Tutup toples rapat-rapat agar kue tetap terasa renyah dan lezat.<br /><br />Selamat mencoba!Adminhttp://www.blogger.com/profile/12535253717905200538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7689122759708084121.post-69103587249255641222012-08-04T21:59:00.013+07:002012-08-10T20:33:24.494+07:00Pengajian Rutin ( - Pergunjingan Rutin? )<table class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;" align="center" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="http://sketsadini.blogspot.com/2012/08/pengajian-rutin-pergunjingan-rutin.html" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRf-KDnDpZBHQfOz8O7e-Guy7-YwZAs4JIt_ZLFYWrKDuAX_6s1AekTDXtcPDEgA_kYDESBNFPmRiPJEmzTCPjHo4tMvbIrgy17mMqexRu7pyEwDz4GNIdNYxmf1Zc6BGdb7Nx9cvWQ04/s1600/Pengajian+Rutin+-+Pergunjingan+Rutin.jpg" alt="Pengajian Rutin ( - Pergunjingan Rutin? )" border="0" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber gambar http://bangdonnycuap-cuap.blogspot.com</td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;">Akhirnya pengajian rutin yang sudah direncanakan sejak lama terlaksana juga. Akan tetapi pengajian berubah tempat yang semula giliran pertama adalah di rumah Mama Hasna, berubah menjadi di rumah Nenek Nando. Tadi malam Hasna sakit sehingga Mama Hasna tidak bisa menyelenggarakan pengajian di rumahnya.<br /></div><div style="text-align: justify;">Pagi ini Savitri sudah duduk di antara ibu-ibu lainnya. Nenek Nando, sang tuan rumah tengah sibuk menata makanan dan minuman di ruang makan. Seperti yang sudah disebutkan Rena, Rena tidak datang, dan memang rencana Rena, ia tidak akan pernah ikut pengajian itu. Tidak semua ibu-ibu orang tua murid kelas 3D ikut pengajian. Hanya ibu-ibu yang sering menunggu di sekolah saja yang ikut pengajian. Savitri menelusur satu –satu, Mama Aliya.., Mama Meli.., Mama Tifa.., Uwa Farhan.., Mbah Farial.., Mama Adli.., Mama Fatima.., Mama Nadia.., Nenek Yogi.., Nenek Salwa.., Mama Rokib, yang walaupun bukan orang tua kelas 3D tapi ikut bergabung dalam kumpulan ibu-ibu kelas 3D.., dan tentu saja duo solid, Mama Rio dan Mama Nero. Mereka berdua sudah asyik berbisik-bisik. Mama Delta yang tak kalah dalam hal hobby “membahas” seseorang, tidak hadir, demikian juga dengan Mama Hasna yang anaknya sedang sakit.<br /><br />“Baiklah ibu-ibu, assalamu’alaikum warohmatullaahi wabarokaatuh... dst.. dst..” Mama Nero tiba-tiba saja membuka acara dan mempersilakan Mama Tifa untuk membacakan ayat suci al-quran berikut artinya, dan kemudian mempersilakan Ustadzah Munafikati untuk memulai menyampaikan materi. Sementara itu Mama Rio sibuk menyiapkan sebuah kaleng biskuit kosong dengan lubang di atas tutupnya, yang dibalut kertas kado bermotif bunga. Kaleng itu kemudian diedarkan ke ibu-ibu.<br /><br />“Oh...kencleng...” bisik Savitri dalam hati.<br />Kencleng adalah istilah dalam Bahasa Sunda yang berarti kotak amal dalam Bahasa Indonesia.<br /><br />Materi hari ini adalah ghibah. Savitri menahan sedikit keheranannya. Tidak salahkah hal itu yang dijadikan materi? Yang dia tahu, selama dua hari bersama para ibu-ibu itu, nampaknya ghibah-lah yang menjadi hiburan favorit bagi mereka.<br /><br />Ustadzah Munafikati memulai tausiahnya dengan kalimat : “Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang karena izinNya saya dapat hadir di sini di tengah kesibukan saya menyusun thesis untuk gelar S2 saya dan di tengah kesibukan saya membina pesantren saya..”<br /><br />Kemudian ustadzah masuk pada materi yaitu ghibah. Intisarinya, dalam menghadapi bulan suci Ramadhan, di mana setiap manusia yang akan menjalankan ibadah shaum, haruslah bersih hati bersih jiwa, dan apabila di antara kita telah ber-ghibah, menjelek-jelekkan seseorang atau mencela, maka mutlak baginya meminta maaf secara langsung pada orang yang dicela dan mengakui ucapan atau celaannya secara terang-terangan dan memohon maaf padanya. Bila hal itu tidak dilakukan, maka ibadah shaumnya tidak akan diterima. Demikian Ustadzah Munafikati memaparkan.<br /><br />Savitri termenung, gerangan apakah yang ada di dalam pikiran ibu-ibu itu? Tidak salahkah Mama Nero yang menentukan materi apa saja setiap bulannya dalam pengajian rutin ini, memilih ghibah sebagai materi tausiah? Entahlah.. Savitri menghela nafas dan melanjutkan renungannya.<br /><br />“Alhamdulillah materi telah disampaikan, semoga hidayah tercurah untuk kita semua, amiin.. selanjutnya acara ramah tamah, silakan ibu-ibu, silakan mencicipi hidangan yang sudah disediakan tuan rumah..” Mama Nero menutup acara utama.<br />Satu per satu ibu-ibu berdiri untuk mengantri mengambil hidangan. Menunya gado-gado, lontong dan gorengan serta kue-kue basah dan es buah. Savitri ada di antrian terakhir. Hal itu sudah biasa dilakukan Savitri. Entah mengapa, ia merasa nyaman saja selalu menjadi orang terakhir dalam antrian makanan. Ia merasa bebas tidak menghalangi atau menjadi penghambat orang lain.<br /><br />Dalam separuh waktu acara makan-makan itu, tidak tahu dari mana awal mulanya, suatu pergunjingan tiba-tiba terdengar Savitri yang tengah fokus pada makanan di hadapannya. Sedari tadi memang Savitri mendengar riuh rendah suara ibu-ibu itu di tengah suara kunyahan dan gemerutuk bunyi kerupuk terpatahkan, namun karena asyik dalam perenungannya di tengah kunyahan gado-gado di mulutnya, Savitri tidak mendengar isi pembicaraan yang riuh rendah itu.<br /><br />Masya Allah...ternyata mereka tengah asyik membicarakan salah seorang orang tua murid kelas 3D juga, Mama Khansa.<br /><br />“Ya Allah...” pekik Savitri dalam hati. “Bukankah Mama Khansa saat ini tengah sakit yang cukup parah..? Mama Khansa... Ya Allah...” tak terasa air mata Savitri meleleh. Segera ia menyekanya dan sekuat mungkin menata nafasnya yang tercekat dan bergemuruh karena tertahannya air mata yang seharusnya akan deras mengalir andai saja ia tengah berada sendiri di rumahnya saat itu.<br /><br />Hanya sekali saja Savitri bertemu dengan Mama Khansa, yaitu dulu, saat ia masih kerja dan hanya sekali menjemput Al Farisyi dan Saistha di sekolah. Setelah itu ia tak pernah bertemu lagi karena ia sibuk bekerja, dan setelah Savitri tidak bekerja dan selalu menjemput anak-anaknya, Savitri tidak pernah bertemu Mama Khansa lagi karena kabarnya Mama Khansa sakit. Savitri tidak begitu mengenal Mama Khansa, akan tetapi Savitri merasakan keteduhan di raut wajahnya yang putih bersih, tutur katanya yang sangat halus, baik dalam makna katanya maupun dalam volume suaranya. Mama Khansa lebih banyak diam daripada berbicara, namun sedikit pembicaraan yang ia lontarkan, memiliki makna yang dalam dan luas.<br /><br />Masih terbayang wajah pendiam Mama Khansa. Savitri menarik tissue di hadapannya, mengusap air matanya yang lagi-lagi keluar, dan srrrt..cairan di hidungnya ia keluarkan pelan-pelan. Hidungnya memerah, matanya sedikit sembap.<br /><br />Didengarnya tadi pergunjingan itu berkata, “Belum sembuh-sembuh tuh!”<br /><br />“<span style="font-style: italic;">Emang</span> umurnya berapa <span style="font-style: italic;">sih</span>?”<br /><br />“Ih umurnya <span style="font-style: italic;">mah </span>masih 42..”<br /><br />“Tapi <span style="font-style: italic;">kaya yang udah </span>nenek-nenek ya?” Mama Rokib menyela<br /><br />“Padahal suaminya umurnya lebih muda lho.. gawat tuh..bisa cari yang lain..” Mama Nadia berseru.<br /><br />Tak disangka Savitri, Mama Nadia sanggup ikut merendahkan diri terlibat dalam gunjingan itu dengan kalimat seperti itu, biasanya ia hanya terlibat sepatah dua patah kata saja.<br /><br />Dan Savitri lebih tertegun lagi ketika Ustadzah Munafikati ikut larut dalam pergunjingan itu...<br /><br />“Oh ya? Seru Ustadzah. “Anaknya berapa?” Dan seterusnya.. dan seterusnya..<br /><br />Dan seterusnya.. dan seterusnya.. Riuh rendah.. kunyahan-kunyahan..gemerutuk kerupuk.. sendok beradu piring.. jilbab-jilbab beraneka warna..bibir-bibir bergincu merah..air liur-air liur di sudut-sudut bibir.. semangat Nenek Nando...semangat Mama Rio...semangat Mama Nero...pergunjingan itu makin menghangat... dan semuanya.. dan semuanya.. menghempaskan Savitri dalam kesunyian dan tangisan. Hanya dirinya dan Sang Maha Pendengar, dan istighfarnya, dan tangisannya, silih berganti.<br /><br />“Alhamdulillah...ibu-ibu..<span style="font-style: italic;">meni wareg</span>...(sungguh kenyang..)” Mama Nero mengelus-elus perut buncitnya membuyarkan kesendirian Savitri.<br /><br />“<span style="font-style: italic;">Hatur nuhun ka Nenek Nando,</span> (terima kasih untuk Nenek Nando,)atas kesediaannya direpotkan oleh kami, demikianlah pengajian rutin bulan ini, untuk bulan depan akan diselenggarakan di rumah Mamah Nadia sekalian acara halal bi halal...” lanjut Mama Nero<br /><br />“Sekarang mari kita berkeliling dan saling bersalaman sambil membaca shalawat nabi”<br /><br />“<span style="font-style: italic;">Shalatullaah..salamullaah</span>.. dst..” suara ibu-ibu mulai terdengar dalam salaman yang membentuk lingkaran. Selanjutnya mereka pulang satu per satu. Savitri tidak pulang dulu. Dia mencuci piring-piring bekas makan para ibu-ibu. Dia berpikir, seandainya dia berada pada posisi Nenek Nando, tentu saja piring-piring bekas dipakai ibu-ibu itu akan sangat merepotkan. Sambil mengumpulkan piring bekas makanan itu, Savitri melihat Mama Rio tengah bersemangat menghitung uang kencleng berdua dengan Mama Nero. Mama Nadia sedang mengotak atik telepon genggamnya.<br /><br />“<span style="font-style: italic;">Ehhh..atos teu kedah Mamah Al...wios ku abdi”</span> (“Ehhh..udah ga usah Mama Al...biar oleh saya saja”) seru Nenek Nando ketika melihat Savitri mencuci piring-piring itu.<br /><br />“<span style="font-style: italic;">Wios Nenek.. wios.. sok Nenek mah istirahat weh</span>” (tidak apa-apa Nek, Nenek istirahat saja) balas Savitri.<br /><br />“<span style="font-style: italic;">Aeh.. nuhun atuh neng</span>..” (Aduh..terima kasih kalau begitu nak..”) sahut Nenek Nando lagi.<br />"Sami-sami Nek..."("sama-sama Nek...") Savitri membalas.<br /><br />Savitri pun melanjutkan cuciannya. Ia larut dalam lamunannya akan kejadian tadi. Terbayang wajah Mama Khansa, matanya kembali berkaca-kaca, namun segera ditahannya.<br /><br />“Ya Allah... ampuni segala dosa dan kesalahan hamba...” bisiknya dalam hati. Bagaimanapun, ia telah ikut mendengarkan pergunjingan itu. Ghibah... sesuai dengan materi yang baru saja dipaparkan oleh Ustadzah Munafikati.<br /><br />Ghibah.. dalam Pengajian Rutin... atau dalam....Per – gun - jing - an Ru - tin..???</div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/12535253717905200538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7689122759708084121.post-34185182147799211602012-08-03T17:09:00.004+07:002012-10-12T11:49:34.290+07:00Pagi Savitri di Mutiara II - Bagian Dua<div style="text-align: justify;">
Savitri adalah orang tua baru di antara mereka, karena Al Farisyi, anak Savitri adalah murid baru di sekolah itu. Savitri belum mengenal banyak tentang mereka, terlebih lagi Mama Reza yang jarang ke sekolah. Savitri bertanya-tanya, mengapa Mama Reza bisa menunggak sekian banyak tagihan di sekolah padahal jelas semua yang dikenakannya bukanlah barang murah. Dan konon katanya suami Mama Reza adalah seorang kru kapal pesiar mewah dengan gaji minimal 15 juta rupiah per bulan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
“Awas! Awas! si Rena datang!” bisik Nenek Nando membuyarkan pikiran Savitri. Mama Reza jalan menghampiri mereka dengan tawanya yang ceria.<br />
<br />
“Halo semua...!” Rena menyapa mereka dengan tawanya yang lebar.<br />
<br />
“Hei... kamana wae atuh...?” hampir serempak ibu-ibu itu menyahut. Savitri hanya senyum saja dan menganggukkan kepala ke arah Rena.<br />
<br />
“Hei.. ini Mama Al Farisyi yang murid baru itu ya?” Rena mengulurkan tangan dengan ramah dan ceria.<br />
<br />
“Kenalin, Rena.., betah di Bandung?”<br />
<br />
“Savitri..., terima kasih, betah atuh, saya kan asli Bandung, cuma 11 tahun ke belakang, saya kerja di Palembang.”<br />
<br />
“Oh..” Rena membalas sambil meniup bangku yang akan didudukinya. Kemudian ia asyik menggunakan telepon genggamnya.<br />
<br />
Ibu-ibu yang lain terdengar bisik-bisik dan sesaat kemudian mereka asyik berbicara dengan topik lain. Soal anak-anak, suami, biaya bimbel, harga bahan pokok, jadwal pengajian rutin, dan sebagainya. Lalu mereka akan serta merta terdiam manakala ada ibu-ibu lain yang lewat dengan pakaian yang agak sedikit aneh atau tidak pantas bagi penilaian mereka, untuk sejurus kemudian mereka tertawa tercekik, mengikik, kemudian mengakak ketika orang yang lewat tersebut sudah agak jauh dari pandangan. Dan tak dibiarkan lama-lama, kejadian tadi menjadi topik pembicaraan baru yang hangat.<br />
<br />
Astaghfirullaah.. beberapa kali Savitri istighfar dan mengutuk dirinya ketika ia dapati dirinya sekuat tenaga menahan nafsunya ikut menertawakan seorang ibu-ibu, orang tua murid kelas dua yang menggunakan legging ketat dengan blouse berbahan kaos sebatas pinggang. Dilihatnya dadanya, perutnya, dan bokongnya seolah berlomba menampilkan lemak-lemak tak beraturan. Padahal kepalanya sudah bagus ditutup jilbab.<br />
<br />
Ia menoleh pada Rena. Rena masih asyik dengan telepon genggamnya dan sepertinya tidak tertarik untuk ikut bergunjing. Savitri merasa ada kecocokan antara dirinya dengan Rena. Entah apa faktornya, Savitri tidak tahu.<br />
<br />
“Hey hey dengekeun ibu-ibu! tong poho nya isukan pangajian di imah Mamah Hasna! Awas kudu daratang!” (hai-hai dengarkan ibu-ibu! Jangan lupa ya besok pengajian di rumah Mama Hasna! Awas ya harus pada dateng!”) himbauan dalam Bahasa Sunda kasar ini membuyarkan alur pikir Savitri tentang Rena. Himbauan Mama Nero, sang Ketua Komite Kelas sebagai pencetus Pengajian Rutin Ibu-Ibu Kelas 3D itu membawa Savitri pada lamunannya yang lain. Ia teringat Mama Nuri yang lembut tapi tegas, yang menjadi Ketua Komite Kelas di sekolah anaknya sebelum pindah ke SD Mutiara II ini.<br />
<br />
“Mamah Al mau ikut pengajian? Aku mah nggak!” tiba-tiba saja Rena mengagetkan Savitri.<br />
<br />
“Insya Allah ikut Mah, semoga bermanfaat.”<br />
<br />
“Oh.., iya sok aja kalo mau ikut mah, hehe”<br />
<br />
Savitri sudah biasa ikut pengajian ibu-ibu, namun entah kenapa untuk pengajian rutin Komite Kelas 3D ini Savitri merasa agak berat. Savitri tidak tahu apa alasannya. Tapi untuk menjaga silaturahim, Savitri tetap akan mengikuti pengajian rutin yang diselenggarakan satu bulan sekali itu.<br />
<br />
“Tuh anak-anak udah pada keluar” suara Rena nyaring terdengar.<br />
<br />
Waduh, Savitri teringat lagi akan bahan-bahan masakannya yang belum diolah.. mau makan dengan apa anak-anak dan suaminya nanti...?</div>
Adminhttp://www.blogger.com/profile/12535253717905200538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7689122759708084121.post-75777383145483168902012-08-02T23:21:00.007+07:002012-10-12T11:49:20.227+07:00Pagi Savitri di Mutiara II - Bagian Satu<div style="text-align: justify;">
Pagi ini cuaca lagi cerah. Savitri duduk di antara ibu-ibu lainnya. Mereka orang tua murid SD Mutiara II yang sedang menunggu anak-anak mereka sekolah. Pikirannya menari-nari pada bahan-bahan makanan yang belum diolah karena ia merasa enggan untuk beranjak dari tempat duduknya karena sesuatu hal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Kecelakaan lalu lintas yang beberapa hari lalu menewaskan seorang gadis muda pengendara sepeda motor, membuat Savitri gamang. Biasanya ia hanya mengantar anak-anaknya hingga gerbang sekolah untuk kemudian memacu kendaraannya kembali ke rumah, mengerjakan hobinya, memasak untuk anak-anak dan suaminya. Setelah itu Savitri mencuci pakaian yang sudah direndam sejak pagi tadi. Kegiatan rutin paginya diakhiri dengan mandi. Dalam keadaan segar seperti itu biasanya Savitri dengan semangat membuka notebook kesayangannya, kemudian ia menulis apa saja yang ingin dia tulis, menuangkan apa yang ada dalam benaknya. Lalu pukul 11.30 ia akan segera bergegas menjemput anak-anaknya di sekolah.<br />
<br />
Tahun kemarin ketika ia masih bekerja, ia sanggup menempuh perjalanan 15 KM ke tempat kerjanya di luar kota dengan sepeda motor, yang berarti jarak yang ia tempuh pulang pergi setiap harinya adalah 30 KM. Truk besar, bis dan tronton sudah akrab menemani perjalanannya.<br />
<br />
Bepergian dengan mengendarai mobil pribadi masih merupakan mimpi baginya. Gajinya hanya 2 juta saja, dan suaminya adalah Pegawai Negeri Sipil Golongan IIIC yang jujur (jangan bandingkan dengan Gayus Tambunan yang Golongan IIIA, yang memiliki banyak mobil mewah dan pundi-pundi lainnya). Maka bila tidak dibarengi dengan wirausaha, sulit baginya untuk memperoleh mobil pribadi.<br />
<br />
Hari ini savitri benar-benar merasa sangat berat untuk beranjak dari tempat duduknya. Savitri memang lemah. Kengeriannya akan kecelakaan yang menimpa gadis muda itu membuatnya benar-benar merasa takut untuk terlalu sering mengendarai sepeda motor, terlebih lagi membonceng kedua anaknya. Alhasil, saat ini ia tengah duduk bermuram diri di antara teman-temannya, ibu-ibu para orang tua murid.<br />
<br />
“Tuh tuh tuh lihat si Rena. Ih sok gaya gitu tapi anaknya kumel!” gunjingan Mama Rio bersama teman-temannya membuyarkan lamunan Savitri. Deg! Savitri kaget dan serba salah. Dia tahu bahwa ikut mendengar gunjingan sama saja dosanya dengan bergunjing. Tapi dia merasa enggan untuk beranjak. Rena, obyek gunjingan itu adalah Mama Reza.<br />
<br />
Mama Rio dengan jilbab hijau dan kaos ketatnya masih bersemangat menggunjingkan Mama Reza. Mulutnya yang bergincu merah menyala semakin menjadi-jadi mengukir kata. Di kirinya duduk Mama Nero sang Ketua Komite Kelas yang tak kalah bersemangat. Tubuhnya yang subur ikut bergerak karena gerakan tangannya yang ikut mendramatisir gunjingan, membuat timbunan lemaknya ikut bergerak. Demikian pula dengan gelang-gelang emas di tangannya, ikut bersuara. Di sebelah kanannya duduk Mama Nadia yang dituakan di antara mereka. Mama Nadia menjabat sebagai Penasihat Komite Kelas. Pendidikannya cukup tinggi, hingga S2, memiliki pembawaan yang tenang. Namun kendati demikian, fakta-fakta positif itu tak mengurangi kiprahnya dalam pergunjingan di pagi itu. “Si Rena mah emang gitu” singkat saja komentarnya.<br />
<br />
Dari ujung deretan, Mama Delta menyumbang suara. “Eh tau nggak si Mama Reza bukan cuma nunggak uang kas 6 bulan aja, tapi uang komputer juga kabarnya dia gak pernah bayar sejak kelas satu!”<br />
<br />
“Hahahaha... jual tuh behel!” serempak mereka menertawakan Mama Reza yang dari tadi masih belum selesai bebenah di parkiran motor. Terlihat dia lagi sibuk membuka jaket kulitnya yang keren. Savitri memandang Mama Reza dengan kekaguman akan penampilan Mama Reza secara keseluruhan. Semuanya enak dilihat. Gaya rambutnya, model bajunya, jeansnya, sendalnya, semuanya. Semuanya sesuai selera Savitri. Bila jilbabnya dilepas di rumah, potongan rambut Savitri sama persis dengan potongan rambut Reza. Shaggy... <span style="font-style: italic; font-weight: bold;">bersambung ke Pagi Savitri di Mutiara II - Bagian Dua</span></div>
Adminhttp://www.blogger.com/profile/12535253717905200538noreply@blogger.com0