Kucing Alpha, Inferior dan Perilaku Unik Kucing Lainnya

Kucing saya si Leon tiba-tiba berlari sangat kencang dan terlihat begitu ketakutan. Ia bersembunyi di parit yang ada di teras rumah kami. Sorot matanya sangat waspada dan memancarkan ketakutan yang sangat. Kupingnya berdarah. Sebelumnya saya pernah melihat si Cicing, kucing milik Pipit tetangga kami mengalami kejadian serupa. Namun si Cicing mengalami luka sekitar 10 cm memanjang di punggunnya. Ternyata keduanya diserang dan dianiaya oleh kucing besar dengan rahang yang kotak. Kucing itu bernama Rizki, kucing milik Mbah Kaslan. 

Si Leon dan Si Cicing sama-sama merasa sangat ketakutan setiap kali berhadapan dengan Si Rizki. Ya. Si Rizki ditakuti karena ia kucing golongan alpha dan Si Leon dan Si Cicing merupakan kucing inferior. 

Kucing alpha memiliki ciri fisik berupa badan yang besar dan kekar dan tak jarang kucing alpha memiliki wajah berbentuk hampir persegi. Kucing Alpha merupakan penguasa teritorial karena kekuatannya atau kualitas fisik lainnya. Sedangkan kucing inferior biasanya memiliki perawakan yang biasa saja dengan bentuk rahang yang cenderung tirus. 

Kucing alpha boleh kencing dan BAB sembarangan tanpa mengubur. BAB dan pipis kucing alpha di suatu tempat menunjukkan bahwa daerah tersebut merupakan daerah kekuasaannya. Kucing inferior yang BAB di wilayah tersebut harus mengubur kotorannya agar tidak diketahui oleh alpha. Kucing inferior yang berperilaku seperti kucing alpha dianggap menantang duel si alpha.Kucing inferior harus pipis di wilayah khusus yang diperbolehkan oleh si alpha. Kucing inferior yang mengalami stress dan ketakutan biasanya akan mengalami diare. 

Disamping fakta unik mengenai kucing alpha dan kucing inferior, berikut ini perilaku umum setiap kucing, baik alpha maupun inferior. 

Mengeong 

Kucing mengeong kepada sesama kucing sebagai sinyal sosial yang bisa berupa pertanda bahwa ia butuh bantuan, merasa senang, atau merasa puas. Sedangkan kucing mengeong pada manusia adalah usaha untuk menipu manusia, terutama saat ia ingin makan. Ia mencoba meniru suara bayi agar dikira bayi oleh majikannya sehingga ia mendapatkan perhatian dari sang majikan seperti perhatian yang diberikan manusia kepada anaknya. 

Tukang Tidur 

Kucing tidur rata-rata 16 jam setiap harinya. Hal itu dilakukan untuk mengumpulkan energi untuk melakukan perburuan yang membutuhkan energi. Saat berburu kucing menggunakan energi secara mendadak, besar-besaran, dan cepat untuk mendapatkan buruannya. 

Membawa Binatang Mati Ke Rumah 

Kucing membawa binatang mati ke rumah artinya ia menganggap bahwa pemilik rumah tidak mahir dalam berburu. Ia menunjukkan kemampuannya berburu dan mencoba mengajarkan pada majikannya cara mencari makan yang benar. Si kucing menganggap sang majikan tidak pandai berburu, maka ia membawakannya makanan. 

Mengubur Makanan 

Kucing mengubur makanannya yang tak termakan sebagai persediaan makanan ketika dia sudah merasa kenyang dan tak ingin makanannya dimakan hewan lain. 

Marah Pada Orang Yang Tidak Dikenal 

Kucing menunjukkan eksistensi dirinya sebagai individu. Orang asing yang baunya tidak dikenal kucing harus menghindari kontak mata agar tidak memberi sinyal konflik. 

Mendesis Pada Burung 

Itu tanda kekalahan. Kucing tidak mampu menangkap sang burung sebagai mangsa sehingga menunjukkan kekesalannya dengan Mendesis. 

Memukul Lembut Dengan Kaki Depan 

Kucing memukul lembut pada tubuh anda yang dikiranya payudara ibunya. Sang ibu adalah tempat bernaung dan berlindung bagi sang anak kucing. Dengan memukul lembut payudara ibunya, sang kucing dapat menghisap asi sang ibu. Ini menjelaskan mengapa kucing yang manja umumnya kucing yang masih kecil. 

Memakan Rumput 

Kucing memakan rumput untuk membersihkan lambungnya. Ia memakan rumput, menelannya, kemudian memuntahkannya lagi membawa zat-zat racun yang harus dikeluarkan dari lambungnya.

Memainkan Mangsanya Sebelum Dibunuh 
Bagi kucing rumahan, mendapat mangsa adalah peristiwa langka. Kucing dapat saja menggigit langsung sehingga mangsanya efektif mati, tetapi hal ini tidak dilakukan. Ia ingin bersenang-senang dan menikmati momen dimana ia memperoleh mangsanya. Bagi ibu kucing, sering ia tidak membunuh sang mangsa, tetapi membawanya hidup-hidup untuk membagi kegembiraan dengan anak-anaknya. 

Mendesis Ketika Marah 

Kucing sedang meniru ular karena bagi sang kucing, ular adalah hewan berbahaya. Ia punya taring seperti kucing, tetapi punya bisa. Kucing tidak punya bisa, tetapi dengan meniru desis ular, ia berharap lawannya mengira kalau ia juga punya bisa yang mematikan. Biasanya kucing mengarahkan telinganya menjadi datar ketika mendesis, tebak untuk apa, untuk meniru kobra. 

Menggosokkan Tubuhnya Pada Kaki Atau Benda

Seperti halnya pipis dan BAB bagi kucing alpha, kucing menggosokkan dirinya pada benda sebagai tanda benda tersebut adalah miliknya. Kucing memiliki feromon dan feromon alias bau khas ini menempel pada benda-benda tersebut. Kucing lain yang ingin menggosokkan tubuhnya di benda yang masih ada feromon dari kucing lain tidak akan berani menggosokkan tubuhnya kecuali ia berani mengambil resiko konflik agraria. Jadi, jika kucing menggosokkan tubuhnya ke kaki anda, itu tandanya ia merasa anda adalah miliknya. 

Menjilati Tubuhnya Setelah Dipegang 

Feromon merupakan kelenjar yang ada pada kucing, membuat bau khas kucing dan akan terangsang ketika mereka menyentuhkan bulunya. Feromon merupakan penanda individu. Manusia juga punya bau yang dapat dicium kucing. Jika kucing mencium bau manusia di tubuhnya, bau karakteristiknya sendiri dapat tertutupi. Bau manusia begitu tajam sehingga mengalahkan bau sang kucing sendiri. Sang kucing tidak terima ini dan segera menjilati bulunya agar bau manusia hilang dan baunya kembali. Maka jika anda memeluknya terlalu lama, ia akan segera lari dan membasuh dirinya.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Sketsa Dini Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger